Mohon tunggu...
Dewi Syafrie
Dewi Syafrie Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan yang baik akan mendatangkan kebaikan kepada penulisnya. Bismillah!

Menulis adalah sebuah kesenangan, sekaligus melatih raga dan mengolah rasa

Selanjutnya

Tutup

Money

Tahun Macan Air 2022, Tahun Reborn: UMKM Berdaya Waktunya Bangkit dan Menjadi Besar

7 Desember 2021   16:37 Diperbarui: 7 Desember 2021   17:45 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nina Nugroho, Desainer busana kerja muslimah

Helmi pun mencontohkan Raffi Achmad, sosok host di sejumlah program tv  sukses menjadi pengusaha konten creator. Baru-baru ini sebanyak 10 persen saham perusahaan RANS miliknya  dibeli oleh konglomerat Indonesia, SCM sehingga value perusahaannya mencapai diatas 2 triliun.

 "Saya datang ke rumahnya, kita makan pagi. Saya tanya , fi benar perusahaanmu diatas 2 T sekarang? Lebih lah, tapi mas Helmi saya Cuma PNS. Pegawainya Nagita Slavina. Ini anak memang humble, lucu, menyenangkan, adorable!. Lagi-lagi itu adalah karakter. Kenapa Raffi dipercaya oleh banyak investor karena dia punya karakter luar biasa," lanjut Helmi.

3.Upgrade your skill
Saatnya kita meningkatkan keahlian.  Mumpung saat ini banyak sekali seminar-seminar gratis. Seperti hari ini pun kita mendapat webinar gratis yang luar biasa. Di youtuber itu juga banyak konten-konten gratis.

"Jangan nonton yang prank-prank doank, nggak ada manfaatnya. Tapi  memang itu kembali ke pilihan sih," ujar Helmi.

4.Upgrade your chanelling
Salah satu syarat sukses adalah terkoneksi dengan banyak orang. Melalui banyak komunitas maka akan banyak informasi yang kita peroleh. Jadi, intinya kita itu harus bergaul , jangan kuper .
"Pilihlah pergaulan yang sama. Karena seperti pepatah lama, Burung yang sama  hinggap di dahan yang sama. Kalau mau sukses, bergaullah dengan orang yang sukses,"imbuh Helmy.

Nina Nugroho, Desainer busana kerja muslimah
Nina Nugroho, Desainer busana kerja muslimah

Sementara itu Nina Nugroho mengatakan kondisi pandemic 2020-2021 berdampak pada eksistensi pelaku UMKM, karena lebih dari 90%  masih berskala mikro.

"Mereka menjalankan usaha masih skala rumah tangga, sehingga belum  memiliki rantai pasok yang berkelanjutan dan  barang yang diproduksi yang hampir sama dengan produk UMKM lain. Akibatnya ,  terjadi perang harga  yang berujung kepada tidak sehatnya persaingan," papar Nina.

Nina menyebut , setidaknya ada 8 tantangan yang menyulitkan UMKM  naik kelas, diantaranya; minimnya modal usaha, ketidaktahuan cara membesarkan bisnis, kurangnya inovasi produk, persoalan distribusi barang, minimnya pengetahuan pengenai pemasaran online, branding, tidak memiliki mentor dan  terkendala ijin usaha.

"Dari webinar ini diharapkan semakin terlejitkan keberdayaannya. Dimana para pelaku UMKM  dapat  melihat peluang-peluang yang terbuka lebar di tahun 2022, sehingga mereka dapat menyusun strategi untuk pulih dan meroket," pungkas Nina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun