Beberapa hari terakhir, jagat maya dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan seorang sekuriti memukul anjing. Video ini pertama kali diunggah dan kemudian dikomentari oleh berbagai selebgram dan influencer. Hasilnya? Sekuriti tersebut dipecat dari mall tempatnya bekerja, dan vendor yang menaunginya pun kehilangan kontrak.Â
Namun, seperti kisah yang sering kali terungkap, kebenaran ternyata lebih kompleks dari yang terlihat. Tak lama setelah video pertama viral, muncul video dari sudut pandang lain serta klarifikasi dari sang sekuriti. Ia menjelaskan bahwa tindakannya dilakukan untuk melindungi seekor kucing yang hendak diserang oleh anjing tersebut.
Hal ini membuat salah satu selebgram yang sebelumnya mengecam keras sang sekuriti akhirnya mengunggah video permintaan maaf. Ia mengakui bahwa dirinya tidak mengecek kebenaran video sebelum berkomentar pedas. Ternyata, dalam kasus ini, banyak pihak melupakan asas praduga tak bersalah, langsung mengambil keputusan tanpa mendengar penjelasan dari kedua belah pihak.
Tak hanya itu, pengunggah video pertama juga bertanggung jawab atas kegaduhan ini. Tanpa mengetahui kronologi lengkap, ia menyebar video dengan narasi yang mengundang kemarahan publik dan ajakan untuk menghujat sang sekuriti. Ini menjadi pengingat betapa berbahayanya menyebar informasi tanpa verifikasi.
Selebgram dan influencer yang turut menghujat juga tak lepas dari tanggung jawab. Mereka seharusnya menyadari dampak besar dari komentar dan aksi mereka terhadap jutaan pengikut. Dengan status mereka, setiap kata dan tindakan bisa mempengaruhi opini publik secara signifikan.
Yang paling merugikan tentu saja sekuriti dan perusahaan tempat ia bekerja. Mereka seharusnya diberikan kesempatan untuk membela diri. Kasus ini bukan hanya soal dugaan kekerasan terhadap hewan yang dipahami dari satu sudut pandang, tetapi juga menyangkut kehidupan orang banyak yang kehilangan pekerjaan karena satu video yang dinarasikan sedemikian rupa.
Dari kasus ini, kita belajar pentingnya menjaga asas praduga tak bersalah. Sebelum memutuskan dan bertindak, penting untuk mendengar dan memahami seluruh kronologi kejadian. Tindakan gegabah tidak hanya merugikan satu individu, tetapi juga bisa berdampak luas pada kehidupan banyak orang. Sebagai masyarakat yang terhubung dengan teknologi dan informasi, mari kita belajar untuk lebih bijak dalam menanggapi setiap informasi yang kita terima.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H