Mohon tunggu...
DEWIYATINI
DEWIYATINI Mohon Tunggu... Freelancer - freelance writer

Belakangan, hiburan di rumah tidak jauh dari menonton berbagai film dan seri dari berbagai negara, meski genre kriminal lebih banyak. Daripada hanya dinikmati sendiri, setidaknya dibagikan dari sudut pandang ibu-ibu deh! Kendati demikian, tetap akan ada tulisan ringan tentang topik-topik yang hangat mungkin juga memanas di negeri ini. Terima kasih untuk yang sudah menengok tulisan-tulisan receh saya. Love you all!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stop Normalisasi Nyawa Melayang Tidak Wajar dengan Sebutan Takdir

12 Mei 2024   15:40 Diperbarui: 12 Mei 2024   16:11 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | Pexels.com

Sebetulnya diskusi itu hanya untuk diskusi agar tidak menormalisasi kematian tidak wajar dengan kata takdir. Kenapa tidak sekalian untuk kasus pembunuhan sebut saja itu sudah takdir. Jadi tak perlu lagi mempersoalkan motif dan modus operandi pelaku. 

Kecelakaan juga merupakan kematian yang tidak wajar, setidaknya bagi saya. Anda boleh bilang itu takdir bila memang segala ikhtiar sudah dilakukan. Misalnya untuk kegiatan perpisahan ini, event organizer dan sekolah, syukur-syukur orang tua dilibatkan yang biasanya diwakili komite sekolah memeriksa ulang kesiapan kepergian dan kepulangan siswa. Segala kemungkinan harus dipertanyakan, termasuk sopir cadangan. Karena kita paham, tentang kelelahan.

Untuk akomodasi, minta jalur pergi dan pulang, minta kelengkapan dokumen sehingga terjadi kecelakaan seperti ini, sekolah bisa mempertanggungjawabkan bahwa mereka sudah melakukan pengecekan dan memastikan semua dalam kondisi sesuai dengan permintaan. 

Setelah semua ikhtiar dilakukan dan kecelakaan tetap terjadi, mangga katakan itu takdir. Peun ah!***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun