Mohon tunggu...
DEWIYATINI
DEWIYATINI Mohon Tunggu... Freelancer - freelance writer

Belakangan, hiburan di rumah tidak jauh dari menonton berbagai film dan seri dari berbagai negara, meski genre kriminal lebih banyak. Daripada hanya dinikmati sendiri, setidaknya dibagikan dari sudut pandang ibu-ibu deh! Kendati demikian, tetap akan ada tulisan ringan tentang topik-topik yang hangat mungkin juga memanas di negeri ini. Terima kasih untuk yang sudah menengok tulisan-tulisan receh saya. Love you all!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Sering Ada Kesan Persaingan Kasih Sayang Menantu dan Mertua Perempuan?

11 Mei 2024   18:53 Diperbarui: 11 Mei 2024   18:56 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi menantu perempuan, mertua perempuan merupakan sosok yang akan selalu penting bagi suami. Saya menyadari itu dan tak pernah memaksa berada di antara mereka. Itu salah satu hal yang mengganggu relasi mertua menantu. 

Sebagai menantu, harus menyadari agar mampu menjaga batas. Tidak peduli tinggal dekat atau jauh, tapi sebagai istri harus jadi orang yang mampu menjadi pengingat bagi suami agar tetap berbakti pada ibunya.

"Seumur hidup, tanggung jawab seorang lelaki tidak berhenti terhadap ibu dan saudara perempuannya," itu yang selalu saya katakan pada suami.

Akan tetapi, saya baru mampu mengatakan hal seperti itu beberapa tahun belakang. Karena di awal, selalu ada pemikiran bahwa menantu perempuan dan mertua perempuan akan bersaing memperebutkan perhatian dari suami dan anak lelaki. 

Istri akan merasa dirinya harus jadi satu-satunya yang diprioritaskan oleh suami. Ibunya suami akan merasa bahwa anak lelaki adalah miliknya selamanya, karena ia yang sudah melahirkan.

Pikiran tersebut, sempat bersarang di kepala saya. "Kok, buat ibunya selalu bisa tapi buat aku, pakai mikir dulu dan akhirnya batal," pikir saya.

Pikiran ini merusak persepsi saya terhadap mertua. Padahal seharusnya semakin tua, harus semakin dewasa menghadapi masalah hidup. Berbagai pemikiran harus dikaji dulu agar tidak merusak hari-hari.

Oleh karena itu, saya selalu berusaha untuk menjaga batasan. Tidak hanya dengan mertua, tapi dengan banyak orang di luar keluarga inti. 

Kesan bahwa menantu perempuan dan mertua perempuan berebut kasih sayang dari suami mungkin timbul karena adanya dinamika yang kompleks dalam hubungan antara suami, istri, dan ibu mertua. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan persepsi yang merusak relasi mertua menantu ini berdasarkan kesimpulan dari pandangan saya antara lain:

1. Peran Tradisional: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun