Persoalan mereka bersalah atau tidak, dihukum atau tidak, lanjut Yesmil, itu terletak di tangan hakim. Polisi dan jaksa yang harus mencari bukti yang memberikan keyakinan bagi hakim dalam memutus.Â
Yang masih membuat publik penasaran dan akan selalu penasaran, alasan mereka melakukan kejahatan dengan sadis. Yesmil mengatakan ada kaitan dengan media massa, media sosial, atau pemberi informasi lainnya yang memudahkan para pelaku kejahatan meniru melakukan perbuatan sadis atau brutal. Atau jika dikaitkan dengan religi, bisa saja mereka tidak menghayati religinya sehingga terjadi dekadensi moral yang tidak memikirkan manusia lainnya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H