Pernah beberapa kali, saya sengaja memberikan komentar yang mungkin bisa disebut mengomel ala ibu-ibu terhadap anaknya. Komentarnya berkaitan dengan meminta menghentikan menakut-nakuti. Atau setidaknya jangan hanya menakut-nakuti tapi selesaikan dengan memberikan solusi.Â
Misalnya, memberikan gambaran apa yang harus kami siapkan agar tidak panik ketika masa darurat. Atau bisa juga diberikan gambaran, jalur evakuasi mana yang bisa kami lintasi untuk mencapai lokasi yang aman, baik dari jalur aliran lava atau dari gempa bumi.
Namun hingga saat ini, tidak pernah ditemukan edukasi semacam itu. Kehebohan hanya sekadar latah karena bencana di tempat jauh membuat kami goyah sesaat. Kami tenggelam pada kalimat, "seandainya itu terjadi sekarang, bagaimana?".Â
Akan tetapi itu tidak membuat saya menyerah untuk mengedukasi para mediagram ini agar mampu menghentikan kabar bohongnya. Stop menjadikan bencana sebagai wahana meraih like dan engangement.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H