Mohon tunggu...
Dewi Putri Mardani
Dewi Putri Mardani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

God always listening and understanding

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pendidikan di Indonesia

1 November 2020   15:22 Diperbarui: 1 November 2020   15:30 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dunia tengah menghadapi global pandemi Corona Virus Disiase-19 ( Covid-19 ) yang telah menyerang hampir seluruh negara di dunia tak terkecuali Indonesia.

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang paling baru ditemukan titik virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan, Cina, pada Desember 2019.

Pandemi covid-19 khususnya di Indonesia yang telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat mulai dari aspek ekonomi, sosial budaya, agama hingga pendidikan.

bicara tentang dampak covid-19 terhadap dunia pendidikan, menteri pendidikan dan kebudayaan RI, bapak Nadiem Anwar Makarimtelah mengeluarkan kebijakan kebijakan terkait proses pelaksanaan belajar mengajar selama masa pandemic covid-19 ini.

kebijakan-kebijakan tersebut dikeluarkan melalui surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yang dikeluarkan pada 24 Maret lalu. Di mana salah satunya adalah mengatur tentang kebijakan belajar di rumah atau study from home.

Ini merupakan suatu perubahan yang kita hadapi bersama, biasanya kita belajar mengajar tatap muka langsung dengan guru dengan teman-teman kita namun karena adanya pandemi covid-19 ini terpaksa kita harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tidak langsung atau disebut dengan pelajaran jarak jauh yang tentunya melalui media online.

Adanya suatu perubahan juga memberikan dua sisi yang berbeda yaitu sisi positif dan sisi negatif, lalu hal-hal positif apa saja yang kita rasakan dari belajar dari rumah ini tentunya yang paling penting adalah kita bisa terhindar dari penularan covid-19 ini. Karena tujuan dari kebijakan ini adalah menghindari kerumunan,menghindari penularan covid-19 itu semakin meluas. 

Selain itu ada beberapa dampak-dampak kegiatan positif dari belajar mengajar di rumah, yang pertama adalah meningkatkan kedekatan hubungan antara orang tua dan anak pembelajaran dari rumah dapat-dapat dimonitoring atau diawasi secara langsung oleh orang tua terlebih ketika anak mengalami kesulitan belajar orang tua dapat langsung membantu anaknya hal ini akan menimbulkan komunikasi yang lebih intens dan kedekatan hubungan yang lebih erat antara orang tua dengan anak. 

Kedua, meningkatkan kemampuan menguasai teknologi yang sejalan dengan revolusi industri 4.0, tenaga pengajar dan siswa dituntut agar bisa menguasai kemampuan di bidang khususnya pada saat ini yaitu bagaimana anak agar bisa menggunakan media teknologi yang ada untuk melaksanakan pembelajaran secara online. 

Ketiga, meningkatkan kreativitas belajar, penggunaan teknologi dalam pembelajaran jarak jauh dapat meningkatkan atau mengembangkan pemikiran dari siswa tentang apa yang dia pelajari. Karena dari penguasaan teknologi itu pemikirannya akan lebih terbuka tentang materi yang dipelajari.

Dampak-dampak kegiatan negatif belajar mengajar di rumah. Pertama, kegiatan belajar menjadi tidak efektif. tidak bisa dipungkiri bahwa kegiatan belajar mengajar lebih efektif jika dilaksanakan secara tatap muka atau secara langsung, hal-hal yang dirasakan yaitu diantaranya banyak materi yang diajarkan oleh pengajar tidak dapat sepenuhnya dimengerti oleh siswa. 

Selain itu pembelajaran online hanya berlangsung satu arah artinya ada pengajar yang hanya memberikan materi tanpa adanya respon dari siswa atau tidak ada feedback darisiswanya jadi hanya ada komunikasi satu arah tentu ini sangat tidak efektif dibanding kita belajar secara langsung di dalam kelas ditambah dengan pemberian tugas yang menumpuk. 

Sistem pelajaran onlinetidak bisa sepenuhnya memastikan siswa itu mengikuti ketika belajar mengajar dari awal sampai akhir,oleh karena itu pembuktian bahwa siswa itu mengikuti pembelajaran online salah satunya itu dengan pemberian tugas, namun kadang tugas yang diberikan terlalu banyak sehingga membebankan siswa. 

Kedua, tidak semua tenaga pendidik dan pelajar siap menguasai teknologi. Adanya kebijakan belajar dari rumah ini menyebabkan tenaga pendidik yang tidak menguasai teknologi terpaksa harus belajar menggunakan media pembelajaran online tentunya hal ini menjadi salah satu hambatan untuk memberikan pembelajaran yang maksimal kepada siswa, ditambah juga dengan siswa yang belum sepenuhnya menguasai teknologi dalam media pembelajaran online ini. 

Ketiga, kesulitan daerah terpencil untuk mengakses teknologi. Kondisi di Indonesia saat ini belum semua wilayah dapat terjangkau dengan sarana dan prasarana akses teknologi seperti listrik dan internet. 

Keempat, jaringan internet yang tidak stabil dan biaya. Ketika pembelajaran online terhambat karena jaringan yang tidak stabil, sehingga pembelajaran online menjadi terhambat atau atau bahkan tidak bisa mengikuti pembelajaran hingga jaringan stabil. Biaya kuota untuk penggunaan internet pun bertambah seiring dengan pembelajaran online yang masih terus berlangsung saat ini.

Penulis: Dewi Putri Mardani, Hurin Nuri Assyifa, Fazria Dwi Agustina Putri, Mellinda Mariana,Nandisa Isna Maylia - Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Fakultas Ilmu Pendidikan, Program Studi PGSD ( Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun