Selain itu pembelajaran online hanya berlangsung satu arah artinya ada pengajar yang hanya memberikan materi tanpa adanya respon dari siswa atau tidak ada feedback darisiswanya jadi hanya ada komunikasi satu arah tentu ini sangat tidak efektif dibanding kita belajar secara langsung di dalam kelas ditambah dengan pemberian tugas yang menumpuk.Â
Sistem pelajaran onlinetidak bisa sepenuhnya memastikan siswa itu mengikuti ketika belajar mengajar dari awal sampai akhir,oleh karena itu pembuktian bahwa siswa itu mengikuti pembelajaran online salah satunya itu dengan pemberian tugas, namun kadang tugas yang diberikan terlalu banyak sehingga membebankan siswa.Â
Kedua, tidak semua tenaga pendidik dan pelajar siap menguasai teknologi. Adanya kebijakan belajar dari rumah ini menyebabkan tenaga pendidik yang tidak menguasai teknologi terpaksa harus belajar menggunakan media pembelajaran online tentunya hal ini menjadi salah satu hambatan untuk memberikan pembelajaran yang maksimal kepada siswa, ditambah juga dengan siswa yang belum sepenuhnya menguasai teknologi dalam media pembelajaran online ini.Â
Ketiga, kesulitan daerah terpencil untuk mengakses teknologi. Kondisi di Indonesia saat ini belum semua wilayah dapat terjangkau dengan sarana dan prasarana akses teknologi seperti listrik dan internet.Â
Keempat, jaringan internet yang tidak stabil dan biaya. Ketika pembelajaran online terhambat karena jaringan yang tidak stabil, sehingga pembelajaran online menjadi terhambat atau atau bahkan tidak bisa mengikuti pembelajaran hingga jaringan stabil. Biaya kuota untuk penggunaan internet pun bertambah seiring dengan pembelajaran online yang masih terus berlangsung saat ini.
Penulis: Dewi Putri Mardani, Hurin Nuri Assyifa, Fazria Dwi Agustina Putri, Mellinda Mariana,Nandisa Isna Maylia - Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Fakultas Ilmu Pendidikan, Program Studi PGSD ( Pendidikan Guru Sekolah Dasar)