Mohon tunggu...
Dewi Anggraeni
Dewi Anggraeni Mohon Tunggu... -

kenangan yang terindah

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Lucunya Negeri Ini, Cagub yang Berbuat, Presiden yang Repot

6 Februari 2017   12:27 Diperbarui: 6 Februari 2017   12:48 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya bingung dengan berbagai pernyataan dari para petinggi negeri ini, jika terjadi masalah di negeri ini, kenapa umat Islam yang selalu disudutkan? Berkali-kali Presiden Jokowi dan juga beberapa petinggi negeri ini memberikan pernyataan agar umat Islam untuk bersabar dan bisa menahan diri serta menjaga etika dalam berbangsa dan bernegara.

Jokowi dalam pertemuan dengan organisasi keislaman selalu menitipkan pesan agar umat Islam di Indonesia dapat memberikan contoh kepada dunia internasional, dengan menunjukan jika Islam penuh kedamaian, menjunjung tinggi etika, serta merangkul minoritas. Menurut Jokowi Umat Islam harus beretika, menjunjung tinggi sopan santun, dan juga bisa menghargai perbedaan.

Memang Islam adalah agama yang rahmatan lil'alamiin, Islam harus memberikan rahmat untuk semuanya, begitupu kepada minoritas. Tetapi bukan berarti umat Islam dicolek tidak membalas colek juga. Saat ini umat Islam selalu dipojokan, adanya pernyataan dari Presiden tersebut menununjukkan bahwa Umat Islam saat ini tidak toleran, padahal umat Islam adalah umat yang paling dan sangat penuh toleransi, umat Islam di Indonesia sering kali dilecehkan dan dipermalukan oleh non muslim.

Tidak hanya kasus Ahok yang melecehkan Agama terhadap Almaidah ayat 51, banyak dari umat non muslim yang melecehkan agama Islam, dan terakhir ini adalah Ahok lagi yang menjadi aktornya yaitu ketika melecehkan dan tidak sopan terhadap kiai sepuh, Ketua Umum MUI dan juga Rais Aam NU KH. Ma'ruf Amin, dengan gaya dan khas bicara Ahok serta pengacaranya mengintimidasi kiai sepuh ini dengan mencecar pertanyaan-pertanyaan yang menjebak.

Dan anehnya lagi kenapa justru presiden dan para pembantunya yang sibuk, bahkan seorang menteri yang bukan menjadi bidangnya pun turun tangan bersilaturrahmi ke rumah KH. Ma'ruf Amin dan berkomentar seakan-akan dia adalah menteri yang mengurusi keamanan negara ini. Jokowi dan para menterinya selalu berkomentar umat islam harus bersikap toleran, padahal justru yang tidak toleran itu adalah orang non muslim sendiri yang mengganggu keharmonisan beragama. Kalau tidak toleran dan beretika, umat non muslim sudah digasak habis dan sudah tidak ada lagi di Indonesia ini.

Bisa kita lihat ketika beberapa kali aksi bela Islam, jutaan umat Islam berkumpul di Monas tetapi tidak ada kerusuhan sama sekali, ada kerusuhan itupun ada penumpang gelap yang ingin mencoreng aksi ketika itu. Bahkan ketika aksi umat Islam saling bahu membahu memberikan makan, minum gratis, bahkan jasa pijat dan urut pun disediakan, kurang apalagi umat Islam di Indonesia sampai-sampai oleh presiden sendiri dianggap tidak toleran.  

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun