Mohon tunggu...
Dede Kuswanda
Dede Kuswanda Mohon Tunggu... Guru - GURU SMKN 6 GARUT

MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mahabah

17 Februari 2023   15:47 Diperbarui: 17 Februari 2023   16:03 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

MAHABAH

Karya Dede Kuswanda (DEWA)

 

 

Untaian rasa pada mulut-mulut suci

Mengalun ayat-ayat Sang Rabbi

Memuji Sang Pencipta penguasa alam semesta

Maha pengasih yang tak pilih kasih

Maha Penyayang yang tak pandang sayang

Lelah jiwa kadang meradang

Di balik kerikil-kerikil tajam terus menghujam

Nafasku bukanlah hiasan

Nafasku bukanlah kepalsuan

Nafasku adalah keyakinan

Jemariku adalah kekuatanku

Kaki tanganku adalah perjuangan

Sejuta harapan menengadah tanpa henti

Alunan ayat-ayat Illahi selalu terpancar penuh pasti

Sebagai tanda mahabah bagi-Mu

Wahai Dzat Maha Abadi

Mahabah tanda cinta

Dari hamba kepada Pencipta

Mahabah tanda syukur

Dari hamba kepada Yang Maha Luhur

Kuyakini dalam diri

Mahabah adalah rasa

Yang harus terpatri dalam jiwa

November 2017

Kota Intan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun