Mohon tunggu...
Dewanto tobing
Dewanto tobing Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hoby bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bank Indonesia dan Pengaruhnya terhadap Stabilitas Nilai Rupiah

14 Oktober 2024   00:34 Diperbarui: 14 Oktober 2024   04:08 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bank Indonesia (BI), sebagai bank sentral negara, memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas ekonomi, terutama dalam pengelolaan nilai tukar rupiah. Stabilitas rupiah berperan penting dalam memelihara kepercayaan investor, daya beli masyarakat, serta kestabilan harga barang dan jasa di dalam negeri. 

Mengingat Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbuka yang dipengaruhi oleh perdagangan internasional dan investasi asing, menjaga stabilitas rupiah menjadi salah satu tanggung jawab utama BI.

Kebijakan Moneter dan Stabilitas Rupiah

     Salah satu instrumen utama yang digunakan BI untuk menjaga kestabilan rupiah adalah kebijakan moneter. Dengan mengatur suku bunga acuan (seperti BI 7-Day Reverse Repo Rate), BI dapat mengontrol jumlah uang yang beredar di pasar. 

Ketika inflasi tinggi dan nilai rupiah tertekan, BI biasanya menaikkan suku bunga untuk menarik arus modal masuk, memperkuat nilai rupiah, dan menjaga stabilitasnya. Sebaliknya, saat perekonomian melambat dan inflasi terkendali, BI dapat menurunkan suku bunga guna mendorong investasi dan konsumsi yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

Intervensi di Pasar Valuta Asing (Forex)

     Selain kebijakan moneter, BI juga melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas rupiah. Ketika terjadi tekanan eksternal, seperti ketidakpastian global, BI dapat menjual cadangan devisa guna menstabilkan nilai tukar. Biasanya, intervensi ini dilakukan ketika nilai rupiah melemah secara signifikan terhadap mata uang asing, terutama dolar AS, untuk menjaga keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar.

Pengendalian Inflasi dan Nilai Rupiah

     BI juga bertanggung jawab dalam pengendalian inflasi, yang berperan besar dalam menjaga kestabilan rupiah. Tingginya inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat dan mempengaruhi kepercayaan terhadap mata uang nasional. Dengan menjaga inflasi tetap terkendali, BI dapat memperkuat stabilitas rupiah. 

BI bekerja sama dengan pemerintah serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) untuk menjaga inflasi tetap rendah dan stabil melalui koordinasi kebijakan, pengawasan harga, serta menjaga ketersediaan barang kebutuhan pokok.

Tantangan Eksternal Terhadap Stabilitas Rupiah

     Meskipun BI telah melakukan berbagai langkah, tantangan eksternal seperti ketidakpastian global tetap menjadi faktor yang sulit dikendalikan. Fluktuasi kebijakan moneter di negara-negara maju, perubahan harga komoditas, dan krisis ekonomi global dapat berdampak pada nilai tukar rupiah.

 Ketika negara-negara maju seperti Amerika Serikat menaikkan suku bunga, investor cenderung menarik modalnya dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, yang kemudian menyebabkan tekanan terhadap rupiah. BI harus cepat beradaptasi dengan perubahan eksternal ini agar kestabilan moneter dan fiskal dalam negeri tetap terjaga.

     Peran Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan rupiah sangatlah penting. Melalui kebijakan moneter yang tepat, intervensi di pasar valuta asing, dan pengendalian inflasi, BI berupaya menjaga kepercayaan terhadap rupiah.

 Meskipun tantangan global terus berubah, keberhasilan BI dalam menjaga stabilitas rupiah akan membawa dampak positif pada perekonomian nasional, memperkuat daya beli masyarakat, dan menjaga kestabilan harga di dalam negeri.

    Bank Indonesia (BI) memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, terutama melalui pengelolaan nilai tukar rupiah. Stabilitas rupiah sangat memengaruhi kepercayaan investor, daya beli masyarakat, serta harga barang dan jasa. 

Sebagai negara dengan ekonomi terbuka, BI bertanggung jawab menjaga kestabilan rupiah melalui kebijakan moneter, intervensi di pasar valuta asing, dan pengendalian inflasi. Kebijakan suku bunga acuan, penjualan cadangan devisa, serta koordinasi dengan pemerintah dalam pengendalian inflasi adalah langkah-langkah BI untuk menjaga nilai rupiah.

 Meski tantangan eksternal seperti ketidakpastian global tetap ada, stabilitas rupiah yang dijaga BI berdampak positif bagi perekonomian nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun