Mohon tunggu...
Dewanta Pramayoga
Dewanta Pramayoga Mohon Tunggu... Jurnalis - Be Calm

(belajar) Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ke Mandalika? Ayoook!

18 November 2021   19:58 Diperbarui: 18 November 2021   21:15 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebut saja The Mandalika yang dikembangkan oleh BUMN ITDC. Fasilitas pariwisata kelas dunia dengan keindahan pantai berkilau sepanjang 16 km ini memiliki potensi pariwisata bahari yang sangat berlimpah. Baik wisata ringan skala keluarga hingga wisata olahraga profesional.

Katakan olahraga untuk kebugaran kardio seperti yoga, jalan kaki, jogging atau bersepeda atau olahraga fisik seperti voli pantai, sepakbola pantai, renang, selancar, dayung bahkan triathlon juga sangat memungkinkan untuk digelar di Mandalika.

Membayangkan Mandalika kedepan menjadi sebuah One Stop Service for Leisure and Sportainment. Bukan hanya cita cita Bali Baru telah tercapai tetapi sebuah destinasi wisata dengan karakteristik baru telah lahir di Indonesia. Yakni kolaborasi pariwisata alam pantai dengan olahraga.

Dengan telah diresmikannya penggunaan Pertamina Mandalika International Street Circuit 12 November lalu maka semua stakeholder pariwisata sudah semestinya tancap gas. Salah satu anchor pariwisata olahraga skala dunia melengkapi kecantikan kawasan Mandalika ini. Sangat pas dengan namanya yang diambil dari kisah Putri Mandalika dalam upacara Nyale atau Bau Nyale.

Berurutan digelar olahraga kekuatan mesin jet darat di sirkuit sepanjang 4,31 km ini antara lain Asia Talent Cup November 2021, World Superbike November 2021, tes pramusim MotoGP Februari 2022 dan Moto GP seri Indonesia Maret 2022. 

Siapkah Kita? Harus...

Sumber daya manusia kepariwisataan harus menjadi pondasi dalam pelayanan pariwisata. Kita bisa belajar dari masyarakat Bali yang memang dikenal ramah dan terbuka dengan pariwisata dan turis internasional.

Keterampilan dalam penyambutan, pelayanan, kemampuan bahasa asing, kearifan budaya lokal, toleransi juga akulturasi sangat perlu dikenalkan untuk para pelaku usaha pariwisata di Lombok.

Harapannya, infrastruktur yang telah dibangun dengan biaya triliunan rupiah ini juga selaras dengan pembangunan mental dan etos kerja pariwisata yang ulet, kreatif dan dinamis. 

Berikutnya juga diperlukan stimulus ekonomi guna memantik sektor pendukung pariwisata. Misal, untuk usaha kuliner lokal, transportasi, tourist guide, penyedia sarana olahraga, kerajinan, kesenian, pertanian, perkebunan hingga stimulus modal peralatan dan pelatihan bagi content creator sosial media.

Dengan komitmen kebersamaan antara pemerintah pusat, daerah, korporasi serta masyarakat, bukan tidak mungkin cita-cita Kawasan Ekonomi Khusus Destinasi Wisata Super Prioritas Mandalika (DSP Mandalika) yang menargetkan investasi sebesar Rp 40 T dan menyerap tenaga kerja sebanyak 587 ribu orang di tahun 2025 ini akan sangat realistis untuk diwujudkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun