Hari ini Sabtu, Tanggal 10, Bulan November, Tahun 2018.Sebelumnya, saya sempat hendak menulis sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan saya.Mumpung masih Of Flight.Cuma kok ya, sewaktu saya melihat di atas meja tulis.Di situ ada sebuah buku, yang sampulnya sangat berlainan dengan yang lain.Kaget saya ! Ternyata itu sebuah buku " Kitab Batjaan " SEKOLAH RAKJAT Republik Indonesia Tahun 1953 - No Daftar 22.Yang Berjudul " BENDERA BERKIBAR " di karang oleh " DJOHAR " serta di gambari oleh " NJ SRI MOERTONO ".Â
Perasaan kaget campur senang, saya bisa memegang & melihat buku cerita yang pernah saya baca pada waktu Sekolah Dasar pada tahun 1980 an.Terus terang buku ini termasuk langka (Koleksi), yang saya miliki adalah : Sepertinya adalah cetakan yang pertama, dengan ciri warna dominasi kuning & orange.Sangat berbeda dengan seperti pada gambar di atas awal artikel ini.Saya tidak tahu persis, kapan saya memilikinya.Cuma anak saya mengatakan, bahwa ia menemukan buku itu pada lemari arsip keluarga.Suatu temuan yang luar biasa ...
Saya cuma bisa katakan, bahwa untuk tahun 1978 - 1982.Untuk melihat & menonton siaran televisi kami harus datang ke Balai Desa.Kebanyakan kami di kampung hanya punya radio transistor.Televisi adalah barang mewah.Jika punya pun bukan yang berwarna, masih hitam putih.Di taruh di atas tiang (Tunggal) dengan kotak penyimpan televisi di atasnya.Tiang antena posisinya lebih tinggi ada di samping.Mirip seperti sangkar burung merpati.Tapi kenikmatan & kesenangan yang kami rasakan pada saat itu, sangat luar biasa.Ada orang kaya di kampung saya, punya televisi dengan merk Televunken.Besar seperti lemari pakaian ukuran sedang.Rumahnya sangat ramai, karena tetangga banyak yang nonton.Pemiliknya malah sampai punya warung dadakan, buat melayani pembeli makanan & minuman buat acara di atas.Â
Banyak orang sekampung, yang datang untuk melihat televisi.Siaran utama chanel 1 TVRI.Yang paling di tunggu siaran " MANA SUKA SIARAN NIAGA ".Sedangkan yang di suka anak - anak adalah Film Cerita Chips, Si Unyil, Little House On Prairie, Kartun Space Ghost, Wakky - Wakky Relly, dll.Kalau cuacanya cerah maka tak mengapa (Walau Banyak Nyamuk), tapi kalau gerimis atau hujan.Ya acaranya di batalkan.Orang - orang pada pulang ke rumah dengan hati yang kecewa sambil misuh - misuh.Beda betul dengan saat ini ...
Kebetulan orang tua saya dulu bekerja sebagai tentara.Beliau mengatakan bahwa, " Pak Jusup "adalah contoh langka dari seorang pemimpin.Bukan isapan jempol.Saya sendiri, walau pun masih anak - anak (5 Bersaudara) masih ingat.Setiap bulan, ayah saya dapat jatah pembagian ransum keluarga.Ada beras 1 karung, gula, susu KLM (Coklat, Vanilla, Full Cream), coklat batangan Van Houten, sabun, semir sepatu, dll.
Sedangkan yang hitung lebih 1 bulan, ada handuk, kaos kaki, baju dalam, dll.Bisa di bilang kesejahteraan prajurit ABRI pada waktu itu (Tidak Termasuk Gaji) termasuk sangat baik.Karena hal yang sipatnya pokok di tanggung oleh pemerintah.Gimana dengan sekarang ya ...
Saya merasakan Sekolah Taman Kanak - Kanak, hanya 1 minggu ! Sebabnya apa ? Nanti saya ceritakan pada arikel berikutnya.Sekolah saya ada di pinggiran sawah, sehingga sejauh mata memandang akan terbentang sawah, kebun & pegunungan dengan hawa yang sejuk.Di dekat sekolah ada sungai kecil, yang airnya sangat jernih dengan dasar batuan kali.dalamnya hanya selutut orang dewasa.
Sehingga kalau sehabis pulang sekolah (Kadang) saya & teman - teman tidak langsung pulang ke rumah, tapi mandi dulu berenang di sungai.Apa lagi berenangnya pada waktu matahari terik & cuaca panas.Wah, sangat segar & dingin rasanya.
Pelajaran sekolah pada waktu itu yang paling saya suka adalah Bahasa Indonesia (Membaca & menulis) biasanya kami di suruh guru untuk membacanya secara bergantian.Sedangkan bukunya sendiri adalah "Buku Warisan" dari kakak saya yang sudah naik kelas.Yang paling saya ingat adalah kalimat " Ini Budi & Itu Wati ", sedangkan tokoh utamanya : Budi, Wati, Iwan, Ibu, Ayah, Paman, Bibi, dll.Enaknya jaman itu, buku tidak beli tapi di beri oleh sekolah (Pemerintah) & yang utama tidak ganti - ganti terus setiap tahunnya.Mumet kalau saat ini ...
Pokoknya hati senang habis perkara.Paling suka kalau namanya nyari buah, tapi di balik keluguan kami sebagai anak kampung.Terselip juga yang namanya nakal & bandel ! Dulu saya ingat, kalau musim buah kami sering bergerilya (Nilep) mengambil buah milik orang lain.Kalau berhasil, senangnya bukan kepalang.Tapi kalau ke tangkap sama yang punya, bakalan sengsara satu regu (Teman Main).
Ingat dengan semua kejadian itu, maka hanya bisa tertawa dalam hati & pikiran.Seakan waktu itu barusan saja beberapa menit lalu di alami.Yang jelas pada saat itu kami tidak takut dengan apapun, engga ada namanya takut di culik.Main secara alami di alam terbuka, serta bergaul dengan teman sebaya.Namun yang utama, kami semua tidak pernah main sampai hari menjelang Magrib.
Karena kalau sudah sore (Sehabis Mandi), biasanya kami sudah siap pergi ke langgar yang ada di kampung kami untuk melaksanakan ibadah sholat Magrib berjamaah.Senakal - nakalnya kami, maka perasaan hormat serta patuh kepada orang tua & pihak yang lain sangat kental di kehidupan kami.Sungguh Rindu dengan hal di atas ...
Tapi kata kakak saya, alat yang di bilang oleh saya itu adalah sejenis load speaker kecil seperti di radio.Engga bisa di keluarkan suaranya secara langsung bagi pendengarnya (Orang Lain) tapi cuma bisa di dengar sendiri.Makin takjub saya! Oleh teman kakak, saya di perkenankan untuk mendengarkan musik yang berasal dari kaset yang ada di dalamnya.Saya masih ingat lagunya " Anak Singkong " dari Ari Wibowo.Wah senang betul saya dengan pengalaman baru itu.Sekarang benda di atas di museumkan kali ...
Gaji Bapak kalau tidak salah (Se Ingat Saya) tahun 1982 an sekitar Rp.42.500.- (Empat puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah) jumlah yang sangat besar bagi kami saat itu.Dengan uang yang sebesar itu Bapak & ibu bisa mencukupi keperluan hidup sehari - hari & tabungan untuk masa depan kami.Jaman itu apa - apa masih sangat terasa murah, apa lagi kami di kampung terbiasa menggunakan apa yang ada di alam (Sekeliling) untuk memenuhi kebutuhan hidup.Yang jelas, terima kasih Bapak (Alm) & Ibu, jasamu tidak akan pernah kami lupakan hingga sepanjang masa hidup kami ...
Di sana saya lihat sebuah mobil ! Ya pengelihatan saya tidak salah ! Ada Bapak dengan penuh senyum lebar & wajah yang gembira sedang melayani omongan para tetangga.Rupanya Bapak beli mobil baru !Hore, rasanya seperti mimpi ! Selama ini kami sekeluarga hanya punya kendaraan motor Honda 70 & sepeda onthel saja.Bagi kami ini loncatan besar dalam bertransportasi.Bapak membeli mobil Toyota Kijang Pick Up, yang kata Bapak nanti untuk Angkutan Desa & Angkutan Hasil Pertanian.Bapak jual tanah (Bagian Dari Orang Tua Bapak) untuk membelinya.Pikiran Bapak sederhana saja, dengan adanya mobil itu Bapak bisa menghasilkan tambahan uang buat keluarganya.Suatu hal yang sangat berkesan & berharga buat kami sampai sekarang ...
Saya duduk di dekat jendela bersama paman saya.Kebetulan paman saya (Kakak Pertama Bapak Alm) adalah seorang pengusaha Batik & punya kehidupan yang mapan di Surabaya.Sehingga ketika beliau ngunduh mantu mengundang kami semua untuk datang ke acaranya tersebut.Jaman itu di kampung saya, sangat jarang orang bisa naik pesawat terbang.Jadi kalau ada yang bisa pergi naik pesawat, maka bakalan terkenal kayak pesohor. Ternyata dengan kejadian di atas saya bisa mewujudkan cita - cita tersebut (Dengan Susah Payah).Keinginan saya adalah, mudah - mudahan anak saya yang tertua bisa melanjutkan pekerjaan ini di masa yang akan datang ...
Tapi sebanding dengan kepuasan batin untuk bisa memilikinya.Hingga sekarang saya berlangganan majalah Bobo untuk anak saya (Bungsu) & masih menemukan tokoh - tokoh yang ada pada waktu dulu.Walau pun banyak perubahannya.Tapi rasa cinta saya pada segala hal yang pernah saya miliki jaman dulu.Saya tularkan kepada anak saya hingga turunannya kelak ...
Demikian artikel ini saya tuliskan kepada para pembaca, mudahan sekelumit kisah tentang tahun 80 an ini bermanfaat.Tidak lupa saya minta maaf apabila ada kata yang tidak berkenan dalam penulisan artikel ini.Terima Kasih.
Wassalam.Capt.Maha Dewa Agni Jatayu          Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H