Mohon tunggu...
Capt Maha Dewa Agni Jatayu
Capt Maha Dewa Agni Jatayu Mohon Tunggu... Pilot - Profesional Pilot

Sky Is A Fast Place But There Is No Room For Error - Kompasianer Since 2015

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

STOP Asumsi Liar JT 610

5 November 2018   16:48 Diperbarui: 7 November 2018   19:30 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Faktor Cuaca - Weather Error

Ke Tiga Faktor ini, satu dengan yang lainnya saling berkaitan erat & tidak bisa terpisahkan.Kalau pun ada pihak lain yang menyatakan hanya berdasarkan satu atau dua saja, lalu yang lain di ketepikan maka hal itu tidak lah bisa di benarkan.Karena berdasarkan prosedur yang di jalankan sejak dulu hingga sekarang, maka tiga faktor inilah yang di jadikan sebagai patokan utama dalam melakukan penyelidikan mengenai kecelakaan yang terjadi.Tentunya juga dengan di dukung oleh bukti yang jelas & bisa di pertanggung jawabkan. 

Selama satu minggu ini, media cetak & elektronik (Dalam & Luar Negeri) ramai memberitakan mengenai musibah ini.Stasiun televisi menayangkan, segala hal yang berhubungan secara langsung atau pun tidak langsung dengan JT 610. Di antaranya melakukan Talk Show, dengan mengundang pihak pengamat penerbangan, pilot, perusahaan penerbangan, lembaga negara & orang awam (Ada Hubungan).

Berbagai argumen, analisa & analisis di lemparkan serta di coba untuk di jawab  dalam acara tersebut. Sisi positif & negatif saling beradu untuk pembenaran.Namun menariknya mereka semua seperti tidak ada yang mau menyimpulkan penyebab dari kecelakaan di atas.Ini adalah suatu hal yang memang seharusnya mereka lakukan.

Sebagai seorang yang profesional, tentunya mereka mempunyai kaidah - kaidah baku (Lisan & Tertulis) yang harus mereka ikuti secara sistematis untuk hal tersebut.Mereka berjalan sesuai koridor & kode etik dari pekerjaan mereka. Secara garis besarnya, mereka tidak mau mencampuri pekerjaan yang bukan bidang kerja mereka secara langsung (NTSB - KNKT Republik Indonesia) dalam mengomentari (Menyimpulkan Penyebab Utama) musibah yang telah terjadi saat ini.Salut untuk hal tersebut.

pixabay.com
pixabay.com
Namun yang sangat di sayangkan, ada pihak - pihak yang tidak ada hubungan dengan hal di atas memberikan analisa penyebab kecelakaan tidak pada tempatnya! Saya sampai heran, sebenarnya apa yang di pikir & di lakukan oleh pihak (Orang) ini ? Memang adalah hak setiap warga negara untuk mengeluarkan pikiran & pendapatnya. Undang - undang menjamin hal tersebut.


Akan tetapi perlu di ketahui dengan jelas, apa yang telah di lakukannya adalah merupakan suatu kesalahan besar.Karena dengan tulisan yang di buatnya, telah menggiring opini dari pihak pembacanya cenderung berpikiran yang (Negatif) salah kaprah dalam musibah JT 610 ini.Di antaranya misalnya dengan memberi judul artikel tulisannya seperti berikut :

1. Pesawat Jatuh Berkeping - Keping Karena Bom (Penulisnya Telah Mengedit & Menghilangkan Kalimat Karena Bom - Verifikasi Biru Kompasiana)

2. Adanya Penumpang Gelap (Penulis Yang Sama - Verifikasi Biru Kompasiana)

3. Pilot Menggunakan Narkoba (Media Electronik)

4. Kelebihan Beban (Media Electronik)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun