Mohon tunggu...
Capt Maha Dewa Agni Jatayu
Capt Maha Dewa Agni Jatayu Mohon Tunggu... Pilot - Profesional Pilot

Sky Is A Fast Place But There Is No Room For Error - Kompasianer Since 2015

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memilih Presiden & Para Pemimpin Rakyat Indonesia 2019

18 Maret 2014   17:42 Diperbarui: 30 November 2018   19:28 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita bisa saja berbeda pendapat dalam mengomentari sesuatu yang menjadi objek dari yang akan kita komentari.Namun pada hakekatnya haruslah berdasarkan fakta objektif yang nyata di lapangan.Akan tetapi kita terkadang lupa, bahwa kita lebih memajukan ego kita, golongan kita, visi & misi kita, dll.Dalam mengomentari sesuatu yang akan di komentari oleh orang lain juga.Rasa diri lebih dari pada orang lain dalam segala hal, menutup akal sehat kita dalam bertindak & bertingkah laku.Sering kita lihat perdebatan yang di siarkan di televisi mengenai  sesuatu yang berkembang di dalam masyarakat luas & negara.Kita lihat para narasumber yang saling serang omongan kepada pihak yang lain dan sebagainya.Tapi adakah sebenarnya titik temu dari objek yang di bicarakan ??? Jawabnya : Lebih banyak yang mengambangnya, dari pada naik / turunnya.Artinya ??? Tidak ada kejelasan.Karena semua pihak mengklaim bahwa diri merekalah yang paling benar dalam hal di atas. Namun sebenarnya ada cara untuk mengatasi hal di atas akan tetapi gampang - gampang sulit pelaksanaannya yaitu dengan " Pembuktian Yang Nyata & Tanpa Kebohongan " yang di beberkan kepada masyarakat luas sehingga akan mendapat jawaban yang seutuhnya nyata dari yang di debatkan.Ingatlah, apabila pikiran yang salah & mau menang sendiri ini telah tertanam dalam diri mereka, yang akan menjadi calon para pemimpin.Maka yang di dapatkan bukanlah kebaikan untuk semua orang, tapi akan berakibat buruk pada semua lini kehidupan yang ada.

Musyawarah adalah untuk mencapai kata mufakat.Memang benar kalimat tersebut, namun untuk pembuktiannya terkadang sangat bertolak belakang dalam praktek sebenarnya.Dan untuk menyamakan persepsi kita juga sangatlah sulit.Karena kita datang dari berbagai macam tingkatan.Namun pada hakekat sebenarnya tidaklah sulit untuk mencapai kata sepakat.Asal semuanya mau duduk sama rendah & berdiri sama tinggi.Serta saling menghormati kepada orang lain yang berbeda pandangan pendapat dengannya.Maka akan tercapai yang kita inginkan bersama.Dari musyawarah bisa muncul / tercipta suatu alur kepemimpinan untuk semua orang yang terlibat di dalamnya.hal ini bisa di sadari / tidak sadari.Kembali kepada penentuan / menentukan seorang pemimpin kita sebagai pemilih sangat sering terjebak dalam pembicaraan yang sifatnya figuristik.Karena perlu kita ingat bahwa yang namanya kebesaran kepemimpinan seseorang itu tidaklah di nilai pada waktu yang bersangkutan tampil berorasi / berdiri di hadapan orang banyak.Akan tetapi lebih pada saat yang bersangkutan bisa mengeluarkan semua potensi-potensi yang positif pada orang-orang yang akan di pimpinnya.Baik pada waktu yang telah lewat maupun pada masa sekarang & akan datang.Dan sekali lagi kita lebih banyak memilih pemimpin berdasarkan pandangan sesaat saja.Dan pandangan sesaat ini adalah awal dari kekecewaan pada akhirnya.Padahal seharusnya kita bisa menempatkan sesuatu yang benar sesuai dengan tata cara yang ada.Dan bukanlah malah sebaliknya.Tapi sekali lagi, bisa tidak hal ini di lakukan oleh kita semua ???

Sebenarnya masyarakat kita, bukanlah masyarakat yang sifatnya antipati dalam segala hal berkehidupan & berbangsa.Akan tetapi masyarakat kita saat ini telah banyak terpengaruh oleh budaya yang jauh dari kebudayaan kita tempo dulu.Kita telah banyak di nina bobokan dengan cara pandang & arahan yang keliru dalam menyikapi yang telah terjadi, terjadi & akan terjadi di masyarakat.Insting kita sebagi manusia yang berbudi luhur, lambat laun akan hilang.Dan di gantikan oleh ego semata.Kita bisa saja berpandangan pesimis seperti ini, namun perlu kita ingat kepesimisan ini merupakan hal yang alami dalam alam semesta ini.Bukanlah hal yang tabu untuk di bicarakan.Dan kembali yang jadi pertanyaan : Bisakah kita menghapus paradigma yang merugikan itu dalam diri kita pribadi & dalam masyarakat kita ???

Oleh karena itu wahai masyarakat seluruh Indonesia.Pilihlah pemimpin, yang benar-benar bisa memimpin dirinya sendiri & orang lain.Janganlah memilih pemimpin karena berdasarkan : Janji Semata & Pemberian Barang - Atau Karena Promosi Di Media Cetak & Elektronik - Pilihlah seorang pemimpin yang memang pantas untukmu & orang banyak.Bukan karena golongan.Berusahalah menjadi pemilih yang baik & benar.Ini dalah masanya untuk kita melakukan Pemilihan Presiden, Calon Kepala Daerah & Calon Legeslatif di seluruh Tanah Air Indonesia .Ingatlah dengan baik wahai rakyat Indonesia.1 suara anda akan sangat berpengaruh dengan masa depan anda & anak cucu kita nanti selama 5 tahun ke depan.Oleh karena itu hati-hatilah dengan pilihan anda saat ini.Jadilah seorang pemilih yang cerdas & bukan sebaliknya.Jika kita sudah melaksanakan apa yang telah menjadi aturan lurus tersebut.Maka serahkanlah sisanya kepada Allah SWT / Sang Pencipta Alam Semesta untuk menyempurnakannya.

Salam Hormat Saya " PECINTA KEDAMAIAN & KEMAJUAN REPUBLIK INDONESIA "

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun