Peluncuran Dewan Kreatif Rakyat (DKR) pada Kamis (2/4/2015) lalu, ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Sinuhun Tedjo Wulan yang menjadi penasehat DKR. Potongan tumpeng diserahkan pada Sekjend DKR Dedeh Kurniasih. [caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Dok. Pri"][/caption]
Acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan pada sineas yang menjadi peserta Internasional Film Festival For Women, Social Issue and Zero Discrimination (IFWOSORO).
Setelah pemotongan tumpeng, dilanjutkan dengan penayangkan dua film yang berjudul Sapu Tangan Fang Yindan Minah Tetap Dipancung, film ini merupakan karya kolaborasi antara Hanung Bramantyo dan Denny JA.
"Ya ini merupakan kolaborasi keduanya di tengah langkanya film tentang anti diskriminasi," ungkap Sekjen Dewan Kreatif Rakyat, Dedeh dalam konferensi pers.
Menurut Dedeh, melalui dua film diskriminasi ini salah satu dari upaya untuk mengubah bangsa menjadi lebih baik lagi dan menjadikan Indonesia sebagai negara tanpa diskriminasi, dan negara yang bermartabat.
"Mungkin kedua film ini Sapu Tangan Fang Yingsalah satu film tentang diskriminasi keturunan Tionghoa di kerusuhan Mei 1998 dan Minah Tetap Dipancungmenjadi salah satu pesan yang akan disampaikan untuk sineas muda biar lebih peka terhadap nasib bangsa, dan menjadikan negara tanpa diskriminasi," tutup dia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI