Desa Kemasantani merupakan desa yang terletak di Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Berdasarkan survey kami menemukan bahwa desa Kemasantani memiliki sumber daya unggulan yaitu singkong. Tetapi para penduduk belum memafaatkan singkong secara maksimal. Oleh karena itu dalam melaksanakan kegiatan KKN di desa Kemasantani, Mojokerto, sub-kelompok kami berfokus pada pemanfaatan singkong menjadi produk olahan bernilai tinggi seperti tepung singkong, scrub singkong dan gula singkong.
Singkong adalah salah satu sumber karbohidrat terbesar di dunia dan banyak ditemukan di Indonesia. Singkong (Manihot esculenta) berasal dari Amerika Selatan dan Tengah. Tanaman ini diperkenalkan ke Indonesia oleh bangsa Portugis pada abad ke-16 dan kemudian menyebar ke seluruh wilayah Nusantara.Â
Singkong kini menjadi salah satu tanaman pangan pokok di Indonesia, setelah padi dan jagung. Selain menjadi makanan pokok, singkong juga dapat dijadikan bahan baku untuk berbagai produk olahan. Salah satunya adalah tepung tapioka yang dibuat dari ekstraksi pati singkong yang kemudian dijadikan serbuk putih.
Tepung tapioka sering digunakan dalam pembuatan aneka kue, jeli, dan makanan ringan karena mudah dicerna oleh tubuh dan tidak mengandung gluten sehingga aman bagi penderita alergi. Selain itu, tepung tapioka juga sering digunakan sebagai bahan dalam pengolahan makanan beku, makanan siap saji, dan kosmetik.
Selain tepung, singkong juga bisa dijadikan bahan baku untuk membuat scrub wajah. Scrub wajah yang terbuat dari ekstrak singkong mampu memperbaiki tekstur kulit wajah serta menutrisi kulit yang kusam. Kandungan vitamin C yang tinggi pada singkong juga membantu mencerahkan kulit serta membantu mengurangi tampilan garis-garis halus pada wajah.
Sedangkan singkong juga dapat diolah menjadi gula. Hasil akhirnya adalah gula semut yang terbuat dari ekstrak nira atau cairan yang keluar dari batang pohon kelapa atau aren yang telah dicampur dengan ekstrak pati singkong. Selain menjadi bahan dasar pembuatan jajanan, gula singkong juga memiliki banyak manfaat, seperti mencegah anemia, meningkatkan daya tahan tubuh, serta membantu meningkatkan kesehatan pencernaan.
Kegiatan KKN dilaksanakan pada 14 Juli 2024 dengan hasil sebagai berikut:
Peningkatan Pemahaman Masyarakat: Melalui penyuluhan dan pre-test, pemahaman masyarakat di desa Kemasantani meningkat dari 30% menjadi 90% mengenai inovasi produk olahan singkong (tepung, scrub, dan gula singkong). Pengetahuan tentang tata cara pembuatan juga meningkat dari 40% menjadi 80%, dan kegunaan produk meningkat dari 50% menjadi 90%.
Pelatihan Pembuatan Produk: Dilakukan di rumah mitra dengan 5 peserta, kegiatan ini meliputi penyuluhan dan pendampingan dalam pembuatan produk olahan singkong, bertujuan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat.
Berdasarkan hasil dari pengamatan selama kegiatan KKN berlangsung, program kerja yang kelompok kami dapat meningkatkan pemahaman derta keterampuilan Masyarakat dalam memanfaatkan singkong menjadi produk bernilai tinggi yaitu trpung singkong, scrub singkong dan gula singkong. Dengan melaksanakan program kerja ini, diharapkan dapat membantu Masyarakat selain menambah inovasi juga meningkatkan penghasilan, lapangan kerja dan kreativitas.
Oleh karena itu, program ini perlu dilanjutkan dan dikembangkan dengan mengatasi beberapa tantangan yang ada. Diperlukan kerjasama yang berkelanjutan dari semua pihak untuk memastikan keberhasilan program ini dalam jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H