Terlepas dari dua sifat Prabowo Subianto, harus diakui bahwa komunikasi politik Prabowo Subianto jauh lebih mumpuni ketimbang Megawati. Bukti shahihnya terhampar pada bergabungnya Partai Golkar ke dalam koalisi yang dibangun olehnya pada menit-menit terakhir. Juga terlihat nyata dengan suksesnya Prabowo merangkul tokoh-tokoh publik layaknya Mahfud MD, Oma Irama dan Harry Tanoe.
Bergabungnya Mahfud MD dan Oma jelas bak "jab" kuat yang sanggup merontokkan sendi-sendi kekuatan kubu Jokowi. Bagaimanapun nama Mahfud MD lebih menjual di kalangan Nahdhliyin ketimbang JK. Juga masuknya Harry Tanoe merupakan "amunisi" yang tepat untuk mengimbangi media kepunyaan Surya Paloh yang memutuskan bergabung kepada kubu Jokowi.
Walhasil, apakah ini pertanda "angin" kemenangan mulai berhembus kepada kubu Prabowo Subianto. Jawabannya akan terhampar pada Pileg 2014 Juli mendatang.
Gitu aja koq repot!
Salam pentungan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H