Zaman sekarang tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah WFA. WFA merupakan singkatan dari Work From Anywhere. Istilah ini berakar dari kebijakan WFH (Work From Home) pada masa pandemi lalu. Saat ini banyak orang yang melakukan WFA di sebuah coffee shop. Ketika memesan menu di kedai kopi, seringkali kita melihat menu seperti americano, cappuccino, latte, V60, french press, dan lain-lain. Namun, banyak dari kita yang sebenarnya tidak paham dengan menu tersebut. Mayoritas dari kita hanya mengetahui bahwa minuman tersebut adalah kopi yang diseduh dan bisa ditambahkan dengan susu. Agar dapat paham dan menikmati menu yang kita inginkan, yuk simak penjelasan di bawah ini!
Espresso Based
Mayoritas menu yang sering kita temui di coffee shop berasal dari espresso based dan filter coffee. Espresso pertama kali tercipta karena tuntutan proses pembuatan kopi yang harus bisa disajikan dengan cepat. Espresso based merupakan biji kopi yang diseduh dengan tekanan dan suhu tinggi sehingga menghasilkan ekstrak kopi yang kental dan bold. Espresso umumnya disajikan dalam cangkir kecil berukuran 30 ml untuk takaran single shot. Akan tetapi, espresso juga dapat dijadikan sebagai base atau dasar untuk minuman seperti americano, cappucino, dan caffé latte.
Americano dapat disajikan dalam keadaan panas maupun dingin. Americano merupakan espresso yang ditambahkan dengan air sehingga menghasilkan tekstur yang lebih encer. Sementara cappucino merupakan kombinasi merata antara espresso, steamed milk, dan milk froth. Cappucino memiliki rasa foam yang tebal dan diikuti rasa kopi yang tebal. Caffé latte sendiri pada dasarnya memiliki kemiripan dengan cappucino. Namun, caffé latte memiliki komposisi susu lebih banyak sehingga menghasilkan rasa yang lebih milky. Selain itu, hal yang membedakan adalah caffé latte memiliki foam yang lebih halus dan lembut.
Filter coffee merupakan metode menyeduh kopi dengan cara mengalirkan air panas melewati bubuk kopi menggunakan sebuah filter. Filter coffee sering juga disebut dengan manual brew. Filter kopi terbuat dari kertas maupun kain yang berfungsi untuk menyaring bubuk kopi sehingga menghasilkan kopi yang jernih tanpa ampas. Filter coffee memiliki karakter rasa yang lebih kompleks dan kaya dibanding espresso yang cenderung memiliki rasa kuat dan pekat. Filter coffee cenderung dipilih ketika seseorang ingin mengeksplor rasa dari biji kopi tersebut. Terdapat berbagai jenis manual brew seperti V60, french press, cold brew, dan lain sebagainya.
V60 atau disebut juga pour over merupakan salah satu proses manual brew yang banyak kita jumpai. Kata V60 merujuk pada sudut corong seduh yang memiliki besar sudut 60 derajat dan gelas dripper berbentuk kerucut yang menyerupai huruf “V”. Pada umumnya karakter rasa yang dihasilkan dari V60 adalah cita rasa yang lembut dan halus ketika meminumnya.
Berbeda dengan V60, french press memiliki teknik yaitu merendam bubuk kopi dengan air panas lalu menekan ampas yang ada hingga tersisa seduhan yang bersih. Dalam membuat kopi menggunakan french press, disarankan untuk menggunakan gilingan kasar agar ampas kopi tidak melewati filter ketika ditekan. Karakter rasa yang dihasilkan adalah rasa pahit yang kuat dan juga kental. Selain itu, french press memiliki rasa yang lebih “berminyak” dan memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi. Hal ini berbeda karakter dengan pour over yang menggunakan filter dalam prosesnya.
Salah satu jenis manual brew yang cukup unik adalah teknik cold brew. Pada dasarnya cold brew adalah teknik merendam kopi menggunakan air suhu ruang selama 8-12 jam. Umumnya ratio yang digunakan untuk membuat cold brew adalah 1:10 hingga 1:15. Hal ini menyebabkan cold brew memiliki tingkat kafein yang cukup tinggi. Cold brew memiliki karakter rasa yang cukup berbeda dibanding seduhan kopi lain. Cita rasa yang dihasilkan yaitu ringan dan soft serta memiliki tingkat keasaman yang rendah. Hal ini cocok bagi pecinta kopi yang memiliki masalah dengan lambungnya. Tingkat keasaman yang rendah disebabkan kopi tidak pernah terkena suhu panas sehingga tidak ikut mengekstraksi rasa acidity dari kopi tersebut.
Konklusi
Espresso based dan filter coffee merupakan dua teknik menyeduh kopi yang berbeda. Espresso based dianggap metode seduh kopi yang cepat dan efisien. Akan tetapi, dalam prosesnya menghasilkan ampas yang tidak semua orang bisa menikmatinya. Rasa yang dihasilkan dari espresso based adalah rasa yang bold, intens, dan creamy. Selain itu, espresso based lebih cocok untuk dikombinasikan dengan minuman lain.
Sementara filter coffee atau manual brew merupakan metode seduh kopi manual tanpa melibatkan mesin. Selain itu, manual brew membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengekstraksi kopi. Manual brew memiliki karakter rasa yang lebih kompleks dan ringan sehingga cocok untuk eksplorasi rasa dari biji kopi. Akhir kata dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada yang lebih baik antara espresso based maupun filter coffee. Tiap penyeduhan kopi memiliki preferensi dan selera masing-masing. Customer bisa menyesuaikan dengan apa yang mereka inginkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI