Mohon tunggu...
Dewandra Surya Gemilang
Dewandra Surya Gemilang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Memiliki hobi kuliner dan wisata

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Espresso Based atau Filter Coffee? Enak Mana?

11 Mei 2024   22:20 Diperbarui: 11 Mei 2024   22:30 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman sekarang tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah WFA. WFA merupakan singkatan dari Work From Anywhere. Istilah ini berakar dari kebijakan WFH (Work From Home) pada masa pandemi lalu. Saat ini banyak orang yang melakukan WFA di sebuah coffee shop. Ketika memesan menu di kedai kopi, seringkali kita melihat menu seperti americano, cappuccino, latte, V60, french press, dan lain-lain. Namun, banyak dari kita yang sebenarnya tidak paham dengan menu tersebut. Mayoritas dari kita hanya mengetahui bahwa minuman tersebut adalah kopi yang diseduh dan bisa ditambahkan dengan susu. Agar dapat paham dan menikmati menu yang kita inginkan, yuk simak penjelasan di bawah ini!

Espresso Based

Mayoritas menu yang sering kita temui di coffee shop berasal dari espresso based dan filter coffee. Espresso pertama kali tercipta karena tuntutan proses pembuatan kopi yang harus bisa disajikan dengan cepat. Espresso based merupakan biji kopi yang diseduh dengan tekanan dan suhu tinggi sehingga menghasilkan ekstrak kopi yang kental dan bold. Espresso umumnya disajikan dalam cangkir kecil berukuran 30 ml untuk takaran single shot. Akan tetapi, espresso juga dapat dijadikan sebagai base atau dasar untuk minuman seperti americano, cappucino, dan caffé latte. 

Americano dapat disajikan dalam keadaan panas maupun dingin. Americano merupakan espresso yang ditambahkan dengan air sehingga menghasilkan tekstur yang lebih encer. Sementara cappucino merupakan kombinasi merata antara espresso, steamed milk, dan milk froth. Cappucino memiliki rasa foam yang tebal dan diikuti rasa kopi yang tebal. Caffé latte sendiri pada dasarnya memiliki kemiripan dengan cappucino. Namun, caffé latte memiliki komposisi susu lebih banyak sehingga menghasilkan rasa yang lebih milky. Selain itu, hal yang membedakan adalah caffé latte memiliki foam yang lebih halus dan lembut.

Filter Coffee

Filter coffee merupakan metode menyeduh kopi dengan cara mengalirkan air panas melewati bubuk kopi menggunakan sebuah filter. Filter coffee sering juga disebut dengan manual brew. Filter kopi terbuat dari kertas maupun kain yang berfungsi untuk menyaring bubuk kopi sehingga menghasilkan kopi yang jernih tanpa ampas. Filter coffee memiliki karakter rasa yang lebih kompleks dan kaya dibanding espresso yang cenderung memiliki rasa kuat dan pekat. Filter coffee cenderung dipilih ketika seseorang ingin mengeksplor rasa dari biji kopi tersebut. Terdapat berbagai jenis manual brew seperti V60, french press, cold brew, dan lain sebagainya.

V60 atau disebut juga pour over merupakan salah satu proses manual brew yang banyak kita jumpai. Kata V60 merujuk pada sudut corong seduh yang memiliki besar sudut 60 derajat dan gelas dripper berbentuk kerucut yang menyerupai huruf “V”. Pada umumnya karakter rasa yang dihasilkan dari V60 adalah cita rasa yang lembut dan halus ketika meminumnya. 

Berbeda dengan V60, french press memiliki teknik yaitu merendam bubuk kopi dengan air panas lalu menekan ampas yang ada hingga tersisa seduhan yang bersih. Dalam membuat kopi menggunakan french press, disarankan untuk menggunakan gilingan kasar agar ampas kopi tidak melewati filter ketika ditekan. Karakter rasa yang dihasilkan adalah rasa pahit yang kuat dan juga kental. Selain itu, french press memiliki rasa yang lebih “berminyak” dan memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi. Hal ini berbeda karakter dengan pour over yang menggunakan filter dalam prosesnya.

Salah satu jenis manual brew yang cukup unik adalah teknik cold brew. Pada dasarnya cold brew adalah teknik merendam kopi menggunakan air suhu ruang selama 8-12 jam. Umumnya ratio yang digunakan untuk membuat cold brew adalah 1:10 hingga 1:15. Hal ini menyebabkan cold brew memiliki tingkat kafein yang cukup tinggi. Cold brew memiliki karakter rasa yang cukup berbeda dibanding seduhan kopi lain. Cita rasa yang dihasilkan yaitu ringan dan soft serta memiliki tingkat keasaman yang rendah. Hal ini cocok bagi pecinta kopi yang memiliki masalah dengan lambungnya. Tingkat keasaman yang rendah disebabkan kopi tidak pernah terkena suhu panas sehingga tidak ikut mengekstraksi rasa acidity dari kopi tersebut.

Konklusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun