Meskipun keduanya berasal dari latar belakang yang berbeda, benih-benih cinta mulai tumbuh di hati mereka. Keberanian dan kejujuran Aji membuat Clara merasa nyaman, sementara kebaikan dan perhatian Clara membuat Aji merasa dihargai.
Namun, perjalanan cinta mereka tidaklah mulus. Ketika rekan-rekan kerja Clara mengetahui hubungan dekatnya dengan Aji, banyak dari mereka yang mulai bergosip dan mempertanyakan pilihan Clara. "Apa yang kamu lihat dari seorang office boy?" tanya salah satu temannya dengan nada meremehkan.
Clara merasa terluka mendengar komentar tersebut, tetapi ia tidak membiarkan pandangan orang lain mempengaruhi perasaannya. Ia tahu bahwa Aji adalah orang yang baik dan tulus, dan itu lebih berarti daripada sekadar status sosial.
Di sisi lain, Aji juga menghadapi tekanan dari lingkungannya. Beberapa temannya menganggap hubungannya dengan Clara sebagai sesuatu yang mustahil. Namun, Aji tetap teguh pada perasaannya. Ia menyadari bahwa cinta tidak memandang materi atau status, melainkan ketulusan hati.
Suatu hari, Clara memutuskan untuk berbicara dengan Aji tentang perasaan dan situasi yang mereka hadapi. "Aji, aku tahu banyak orang yang tidak setuju dengan hubungan kita, tapi aku tidak peduli. Aku ingin kita tetap saling mendukung dan tidak terpengaruh oleh pandangan orang lain," kata Clara dengan tegas.
Aji merasa terharu mendengar kata-kata Clara. "Aku juga merasakan hal yang sama, Clara. Kita mungkin berasal dari dunia yang berbeda, tapi kita bisa saling melengkapi. Aku akan selalu ada untukmu," jawab Aji dengan penuh keyakinan.
Seiring waktu, Clara dan Aji semakin mantap dengan hubungan mereka. Mereka belajar untuk saling memahami dan mendukung satu sama lain. Cinta yang mereka miliki bukanlah cinta yang biasa, melainkan cinta yang dibangun di atas kepercayaan dan ketulusan.
Perusahaan tempat mereka bekerja akhirnya mengadakan sebuah pesta penghargaan untuk para karyawan. Pada malam itu, di hadapan semua rekan kerja mereka, Clara dengan bangga memperkenalkan Aji sebagai pasangan hidupnya. "Dia adalah orang yang selalu membuat hari-hariku lebih berwarna," ucap Clara sambil menggenggam tangan Aji.
Semua yang hadir terdiam sejenak, lalu memberikan tepuk tangan meriah. Mereka akhirnya menyadari bahwa cinta tidak mengenal batas, dan keberanian Clara serta ketulusan Aji telah menginspirasi banyak orang.
Kisah cinta Aji dan Clara menjadi bukti bahwa cinta sejati tidak peduli pada perbedaan, melainkan pada kesamaan hati dan tekad untuk saling mencintai dengan tulus. Mereka membuktikan bahwa dengan keberanian dan ketulusan, cinta bisa mengalahkan segala rintangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI