Di sebuah kota yang sibuk, terdapat sebuah perusahaan besar bernama PT Maju Jaya. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang wanita muda yang cantik dan cerdas bernama Larasati. Larasati adalah sosok yang dikagumi banyak orang. Ia tidak hanya dikenal karena kecantikannya, tetapi juga karena kemampuannya dalam memimpin serta kepeduliannya terhadap karyawannya.
Suatu hari, ketika Larasati sedang berjalan menuju ruang kerjanya, ia bertemu dengan sosok pria sederhana yang sedang memegang alat pel. Pria tersebut adalah Rudi, seorang OB yang baru sebulan bekerja di perusahaan itu. Dengan senyum ramah, Rudi menyingkir ke samping untuk memberi jalan kepada Larasati.
"Selamat pagi, Bu Larasati," sapa Rudi dengan sopan.
Larasati berhenti sejenak, memperhatikan pria sederhana itu. "Selamat pagi, Rudi. Terima kasih sudah menjaga kebersihan gedung ini." jawab Larasati sambil tersenyum.
Seiring berjalannya waktu, Larasati semakin sering memperhatikan Rudi. Bukan karena penampilannya yang mencolok, melainkan karena kebaikan hati dan kerendahan hatinya. Setiap kali ada acara kantor, Rudi selalu menjadi orang pertama yang menawarkan bantuan. Ia tidak pernah mengeluh meskipun pekerjaan yang dilakukan seringkali melelahkan.
Suatu hari, Larasati melihat Rudi membantu seorang karyawan yang terjatuh dari tangga. Tanpa ragu, Rudi mengorbankan waktu istirahatnya untuk mengantar karyawan tersebut ke klinik terdekat. Larasati yang menyaksikan kejadian itu semakin terkesan.
"Rudi, kamu benar-benar orang yang baik," kata Larasati ketika mereka bertemu di ruang pantry.
Rudi tersenyum malu. "Ah, itu hal kecil saja, Bu. Saya hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan."
Beberapa bulan kemudian, perusahaan mengadakan acara gathering di luar kota. Seluruh karyawan, termasuk Larasati dan Rudi, ikut serta dalam acara tersebut. Di sela-sela kegiatan, Larasati dan Rudi sering terlibat dalam percakapan yang hangat. Mereka berbicara tentang banyak hal, mulai dari keluarga, hobi, hingga mimpi-mimpi masa depan.
Di tengah obrolan itu, Rudi mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan yang sempat tertunda karena keterbatasan biaya. Larasati mendengarkan dengan penuh perhatian, merasa kagum dengan tekad dan semangat Rudi.
"Kamu pasti bisa, Rudi. Jangan pernah berhenti bermimpi," ujar Larasati memberi semangat.