Mohon tunggu...
Puisi

Sebuah Cerita Tentang Cinta

29 Mei 2015   22:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:28 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika cinta membutakan mata.
Ketika cinta membunuh logika.
Ketika cinta mengorbankan harta.
Dan ketika cinta menjadi derita.

Ada cara untuk membunuh airmata.
Ada cara untuk menghancurkan fakta.

Bukan untuk sebuah suka.
Tidak juga untuk sebagian bahagia.
Hanya menjadikan penguasa bertahta.
Bersama dusta mengorbankan semua cerita.

Tidak perduli cerita lama.
Tidak melihat masa bersama.
Sampai ketika membunuh berjuta jiwa.
Hanya untuk kemenangan sementara semata.

Cinta harus berkuasa.
Cinta wajib bertahta.
Cinta membawa sejuta harapan para airmata.

Hanya melupakan sebuah cerita.
Cinta ini tidak hakiki.
Cinta seperti ini tidak abadi.

Akhirnya cinta kembali pada cerita.
Cinta adalah buta.
Cinta adalah lupa.
Dan cinta adalah dusta !

Ketika janji hanya menjadi cerita basi.
Ketika semua harapan hanya menjadi sebuah isapan.

Adalah penyesalan menjadi sarapan..
Adalah kecewa menguasa jiwa..

Dan kembali menyatakan cinta..
Dengan lemparan molotov..
Dengan pembakaran..
Dengan cacian..
Dengan hinaan..

Adalah nyata, sebuah realita tanpa sandiwara.
Ketika cinta membunuh airmata, adalah berita duka yang menjadi cerita utama..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun