Mohon tunggu...
Dewa Ayu Putu Putri Sanjani
Dewa Ayu Putu Putri Sanjani Mohon Tunggu... Guru - guru

film, video, fotografi, traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mulai Diri - Modul 2.2

14 Mei 2023   20:05 Diperbarui: 14 Mei 2023   20:22 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam dan Bahagia Bapak Ibu Guru Hebat 

Refleksi Kompetensi Sosial dan Emosional
Selama menjadi pendidik, Anda tentu pernah mengalami sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu Anda bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Question #1
1

Apa kejadiannya, kapan, di mana, siapa yang terlibat, apa yang membuat Anda memilih merefleksikan peristiwa tersebut, dan bagaimana kejadiannya?

Tahun 2020 menjadi tahun yang megejutkan bagi saya yaitu berdasarkan surat edaran dari kemdikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan. Pada saat itu pendidikan dilaksanakan secara daring secara tiba-tiba, melibatkan seluruh civitas sekolah. 

Yang membuat saya merefleksikan atas kejadian itu saya merasakan kesulitan untuk mengubah kegiatan pembelajaran menjadi daring. Memang cukup banyak siswa yang memiliki perangkat handphone namun mereka tidak memiliki cukup kuota. Jadi pembelajaran tidak dapat berlangsung sesuai dengan yang diharapkan. Pada beberapa kesempatan saya menelepon mereka dengan telepon biasa namun alasan mereka tetap sama dan ditambah orang tua mereka juga terdampak pada keadaan sulit.

Question #2
2
Bagaimana Anda menghadapi krisis tersebut (coping)? Bagaimana  Anda dapat bangkit kembali (recovery) dan bertumbuh (growth) dari krisis  tersebut?

Setelah saya melakukan kegiatan menghubungi siswa secara individu, ternyata saya menghabiskan banyak waktu dan pulsa. Akhirnya sekolah mendapatkan bantuan tablet sekolah dan kuota pemerintah dan hal ini membuat saya lebih percaya diri untuk membuat pembelajaran secara daring saya mulai mengaktifkan grup WA/ telegram / dan classroom dan menerima keluhan dari murid yang mengalami kesulitan. Akhirnya sedikit demi sedikit pembelajaran daring dapat dilaksanakan walaupun tidak maksimal.

Question #3
3
Gambarkan diri Anda setelah melewati krisis tersebut.
Apa hal terpenting yang telah Anda pelajari dari krisis tersebut?
Bagaimana dampak pengelolaan krisis tersebut terhadap diri Anda dalam menjalankan peran sebagai pendidik?

Hal terpenting yang saya pelajari dari kejadian krisis tersebut bahwa sebagai guru kita harus mau terus berinovasi dan kreatif dengan segala cara yang positif supaya dapat melewati keadaan yang terus berubah secara optimal.

Dampak dari pengelolaan kejadian tersebut adalah seberapapun kesulitan yang kita alami selama kita selalu berusaha dan berdoa maka pasti ada cara untuk menyelesaikannya. Dalam hal ini kerja sama antar warga sekolah /kolaborasi sangat di perlukan. Pendidik juga wajib memberikan motivasi positif bagi siswa.

Question #4
4
Sebagai pendidik, Anda tentu pernah bertemu murid yang memiliki pemahaman diri, ketangguhan, atau kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Setujukah Anda bahwa faktor-faktor tersebut membantu ia menjalani proses pembelajaran dengan lebih optimal di sekolah? Jelaskan jawaban Anda dengan bukti atau contoh yang mendukung.

Sangat setuju, pemahaman diri, ketangguhan, atau kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain akan menimbulkan aura positif di lingkungan kelas sehingga siswa lain akan ikut nyaman dan mengikutinya. Contohnya ketika kegiatan diskusi kelompok maka siswa tersebut akan muncul sebagai pribadi dominan dan membantu rekannya dalam kegiatan.

Question #5
5
Dari kedua refleksi di atas, apa yang dapat Bapak/Ibu simpulkan tentang hubungan antara kompetensi sosial dan emosional dengan keberhasilan dalam pengelolaan krisis Anda dan pembelajaran murid Anda?

Pembelajaran sosial emosional adalah proses mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk memperoleh kompetensi sosial dan emosional sebagai modal murid dalam berinteraksi dengan dirinya, orang lain dan lingkungan sekitar. Ini merupakan awal serta dasar yang harus ada ketika kita akan menanamkan pendidikan karakter pada murid. Maka berdasarkan kedua refleksi tersebut hubungan antara kompetensi sosial dan emosional sangat berkaitan erat dengan keberhasilan dalam pengelolaan krisis ketika melaksanakan pembelajaran kepada murid.

Question #6
6
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apa yang Anda harapkan untuk pembelajaran selanjutnya ?
Silahkan kemukakan  Harapan bagi diri sendiri ?

Harapan saya sebagai seorang pendidik semoga saya dapat melaksanakan pembelajaran yang dapat mengundang murid dan menuntun murid untuk mencapai kebahagiaan setinggi-tingginya sesuai dengan kodrat zaman dan kodrat alam. Merancang dan melaksanakan pembelajaran berpusat pada murid, sehingga mencetak penerus bangsa yang berlandaskan profil pelajar pancasila dan memiliki motivasi intrinsik dan mampu bertindak sesuai dengan nilai-nilai kebajikan .

Question #7
7
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apa yang Anda harapkan untuk pembelajaran selanjutnya ?
Silahkan kemukakan  Harapan bagi murid-murid Anda ?

Harapan saya bagi murid-murid setelah saya mempelajari modul ini adalah kebutuhan belajar baik dari segi kesiapan belajar, minat dan profil belajar mereka dapat terpenuhi serta mereka sukses menerapkan budaya positif dalam diri.

terima kasih 

Matur Suksma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun