Mohon tunggu...
I Dewa Ayu Puspadewi
I Dewa Ayu Puspadewi Mohon Tunggu... Lainnya - Puspadewi

Denpasar, Bali

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pagi yang Bermakna dengan Rutinitas Sederhana

21 Mei 2021   10:10 Diperbarui: 23 Mei 2021   19:48 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rutinitas pagi. Sumber: dok. pribadi

"Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi, habis mandi kutolong ibu, membersihkan tempat tidurku"

Membaca lirik lagu di atas membawa pada masa kanak-kanak, ya? Bernyanyi "bangun tidur." Kalau melihat kenyataan menuju dewasa sepertinya bangun kemudian tidur lagi, haha!. Itulah perbedaannya. Tanpa disadari, akhirnya ada sebuah kebiasaan masa kecil yang sedikit demi sedikit terlupakan. Salah satunya saja bangun pagi.

Ketika hari libur atau situasi tidak padat pekerjaan, mungkin akan membuat sebagian individu merencanakan untuk bangun siang. Namun, dibalik bangun siang tersebut terdapat beragam penyebab, salah satunya kerja lembur. Sehingga, kalau sudah begadang berarti bangunnya siang. Jika kembali pada salah satu lirik lagu yang populer pada masanya, "begadang jangan begadang, kalau tiada artinya, begadang boleh saja, kalau ada perlunya." Sekiranya, jika memungkinkan untuk seseorang mengatur jadwalnya untuk tidak melewati pagi hari.

Mengawali segala rutinitas dengan membumbui hari melalui pagi yang bermakna. Orang mungkin dapat mengganggu kita di jam kerja, tetapi tidak untuk pagi seseorang. Ketika pukul 07.00 sudah harus berangkat bekerja, maka sebelum pukul tersebut menjadi rutinitas pribadi. Rutinitas pagi setiap individu tentunya beragam. Terdapat beberapa rutinitas yang dapat diterapkan sebelum matahari terbit:

1. Segera Basuh Wajah

Ketika bangun lebih pagi dari biasanya, maka bagian mata merasa berat. Sehingga, jika ingin tidak tidur lagi, segeralah membasuh wajah dengan air mengalir. Dinginnya air sekiranya dapat menjadikan mata lebih segar dan tidak berat untuk membukanya.

2. Minum segelas air

Segelas air sangat baik untuk kita yang baru bangun, karena dengan segelas air dapat membantu melancarkan proses pencernaan. Air dapat menetralisir zat-zat yang kurang bermanfaat di tubuh. Jika memungkinkan minum segelas air hangat setiap baru bangun.

3. Jauhkan Notifikasi

Jika tidak ada jadwal yang memang menuntut perlu untuk segera dijalankan, sebaiknya jangan terlalu cepat membuka segala notifikasi pesan, dan media sosial. Berikan tubuh rileks sejenak dari segala macam ketegangan. Setidaknya, pikiran akan dapat menyesuaikan dengan segala apapun informasi yang diterima tanpa emosi berlebih. Mudahnya akses informasi dan ramainya kehidupan media sosial akan menjadikan sesorang sulit merasakan ketenangan, bahkan terkadang sulit berkonsentrasi.

4. Duduk Hening

Duduk hening yang dimaksud adalah kita menerapkan mindfulness. Berdialog dengan diri membantu kita lebih mudah mendamaikan diri yang mungkin harus dikejar pekerjaan atau hal lain yang membuat kita tidak tenang. Hanya perlu merasakan setiap keluar masuknya napas, dan rileks menyadari situasi diri yang sudah terbangun. Lakukan afirmasi positif di dalam situasi hening atau mengucapkan doa dan bersyukur. Setelah itu, biasanya seseorang mendengarkan musik rileks yang disukai untuk menambah suasana positif pagi hari.

5. Peregangan

Sebagian orang dapat melakukan olahraga, seperti jogging, senam, dan yoga. Namun, jika hal tersebut dirasa cukup berat, maka kita tetap dapat melakukan peregangan secara sederhana, seperti memutar punggung, leher, tangan, dan peregangan pada otot-otot yang dirasa cukup kaku.

6. Sarapan

Sarapan menurut sebagian orang Indonesia dengan nasi. Jika memang terbiasa sarapan nasi diusahakan tidak berlebih. Sarapan dapat didukung dengan segelas susu atau teh bersama roti sebelum pukul 9 pagi. Sarapan dengan karbohidrat tinggi dapat menjadikan seseorang merasa terkantuk. Lakukan sarapan dengan porsi ringan, kemudian melanjutkan dengan makan nasi pada jam siang.

Enam hal tersebut dapat dilakukan di pagi hari. Cukup mudah dengan hanya memerlukan konsistensi dan niat. Kita dapat menyapa Sang Fajar melalui rutinitas yang membawa pada kebiasaan baik. Mendengar kicauan burung dan merasakan hangatnya mentari akan memberikan semangat untuk beraktivitas daripada tidur lagi. Yuk, bangun pagi dengan rutinitas sederhana ini!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun