Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi dua konsep yang relevan dalam konteks ini, yaitu "Panopticon" karya Jeremy Bentham dan "kejahatan struktural" karya Anthony Giddens. Panopticon, yang merujuk pada sistem pengawasan yang dikembangkan oleh Bentham, dan teori kejahatan struktural Giddens, yang menyoroti aspek-aspek struktural dalam pembentukan kejahatan, memberikan wawasan yang berharga dalam pemahaman sosial dan perilaku manusia. Kami akan menguraikan apa itu Panopticon, konsep kejahatan struktural, dan bagaimana kedua pemikiran ini dapat diterapkan dalam konteks sosial modern. Dengan memahami esensi dan implikasi dari konsep-konsep ini, diharapkan kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan aman.
PANOPTICON JEREMY BENTHAM
SIAPAKAH JEREMY BENTHAM?
Jeremy Bentham adalah seorang filsuf, penulis, dan penegak hukum Inggris yang hidup pada abad ke-18 lebih tepatnya (1748-1832). Dia dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam bidang utilitarianisme, yaitu suatu teori etika yang menganggap bahwa tindakan yang benar atau salah dinilai berdasarkan konsekuensi-konsekuensi yang menghasilkan kebahagiaan atau kesengsaraan.
Jeremy Bentham mempelajari hukum di Universitas Oxford. Bentham merasa bahwa hukum Inggris saat itu sulit untuk dipraktekkan, tidak manusiawi dan tidak adil untuk dijalankan.  Hal ini membuat Bentham, berminat tehadap  persoalan yang berkaitan dengan moralitas publik. Bentham menulis banyak hal tentang permasalahan etika, politik dan hukum.Â
PANOPTICON JEREMY BENTHAM
Apa itu Panapticon? (What)
Pada tahun 1785, Jeremy Bentham, seorang reformis sosial Inggris dan pendiri utilitarianisme, melakukan perjalanan ke Krichev di Kegubernuran Mogilev Kekaisaran Rusia (Belarusia modern) untuk mengunjungi saudaranya, Samuel, di Russia yang saat itu sedang mendampingi seorang pangeran bernama "Gregory Potemkin". Bentham tiba di Krichev pada awal 1786 dan tinggal selama hampir dua tahun. Saat tinggal bersama saudaranya di Krichev, Bentham membuat sketsa konsep panoptikon. Bentham menerapkan gagasan saudaranya tentang pengamatan terus-menerus terhadap para pekerja di penjara. Kembali ke Inggris, Bentham, dengan bantuan saudara laki-lakinya, terus mengembangkan teorinya tentang panoptikon. Sebelum menyempurnakan gagasannya tentang penjara panoptikon, Bentham telah menyusun undang-undang pidana lengkap dan mengeksplorasi teori hukum dasar.
Bentham terus mengembangkan konsep panoptikon, seiring dengan kemajuan industrialisasi di Inggris dan semakin banyak pekerja yang dibutuhkan untuk bekerja di pabrik-pabrik yang semakin besar. Bentham memesan gambar dari seorang arsitek, Willey Reveley. Bentham beralasan bahwa jika para tahanan penjara panopticon dapat dilihat tetapi tidak pernah tahu kapan mereka diawasi, para tahanan harus mengikuti aturan. Bentham juga berpendapat bahwa desain penjara Reveley dapat digunakan untuk pabrik, rumah sakit jiwa, rumah sakit, dan sekolah.
Bentham memperhatikan bahwa di era Industrialisasi ini, tindakan seseorang bisa memiliki akibat domino kepada seluruh tenaga kerja dan pabrik dimana orang itu bekerja. Sebagai contoh, seseorang yang mencuri sesuatu atau melakukan tindakan korupsi, dapat merusak kepercayaan atasan dan bawahan dan bisa merusak nama baik suatu industri. Atau contoh lain seseorang yang ceroboh dalam menggunakan suatu mesin dapat menghambat jalan lajur produksi suatu pabrik. Maka dari itu, teori-teori pengorganisasian mulai dibentuk untuk mengatur masyarakat dan tenaga kerja agar bisa berjalan dengan teratur. Tujuan dari dibuatnya sistem panopticon ini adalah untuk mengontrol tindakan sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama tanpa mengontrol tindakan setiap individu.