Mohon tunggu...
Dewa Kurniawati
Dewa Kurniawati Mohon Tunggu... pegawai negeri -

hanya seorang tukang obat yang suka mbolang...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Amazing Race - Konsep Wisata Sejarah yang Fun dan Edukatif Ala KHI dan Museum BI

4 September 2014   03:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:40 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_340947" align="aligncenter" width="540" caption="panitia dan para peserta berfoto bersama (doc. KHI)"][/caption]

Minggu sore kemarin, setelah berkutat dengan kemacetan Jakarta, akhirnya saya sampai juga di Museum Bank Indonesia yang berlokasi di jalan Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat. Saya bergegas masuk ke dalam museum untuk menemui seorang rekan saya yang sedang menunggu giliran untuk melakukan registrasi ulang di meja panitia. Saya pun segera mengantri untuk melakukan registrasi ulang. Rencananya kami akan mengikuti acara Night at The Museum Bank Indonesia – Amazing Race, yang diadakan oleh Komunitas Historia Indonesia bekerjasama dengan Museum BI. Setelah registrasi ulang, kami melakukan shalat maghrib terlebih dahulu sebelum memasuki auditorium yang sudah dipenuhi para peserta Night at The Museum Bank Indonesia – Amazing race. Hhmm... sebenarnya bukan kali pertama ini saya mengikuti kegiatan yang diadakan oleh KHI. Tapi untuk kegiatan yang dilakukan malam hari, ini pertama kalinya saya ikuti. Rasa penasaran membuat saya dan Novi mencoba peruntungan kami mendaftar sebagar peserta. Dan alhamdulillah, kami terpilih bersama 85 orang lainnya dari sekitar 600an pendaftar.

Setelah shalat magrib, kami bergegas masuk ke dalam auditorium. Dan ketika kami masuk, sedang dilakukan foto bersama seluruh panitia dan para peserta, termasuk pendiri KHI kang Asep Kambali. Selanjutnya dua orang MC memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan kami lakukan dan peraturan yang berlaku. Kami dibagi kedalam kelompok kecil berjumlah 5 orang perkelompok. Tiap – tiap kelompok diharuskan menyelesaikan semua tantangan ditiap pos, yang berjumlah 5 pos. Nilai dari tiap pos paling besar adalah 100. Dan ada sebuah pos bonus yang pointnya mencapai 500 point. Woowww... untuk pemenangnya sendiri, dipilih 3 kelompok terbaik berdasarkan hasil perolehan point terbanyak. Tak tanggung – tanggung, hadiah terbaik 1 mendapatkan ipad untuk tiap orang dalam kelompok terbaik.

Peraturan sudah disebutkan, kami selanjutnya harus mencari sendiri teman kelompok kami melalui nama kelompok yang tertera di kartu peserta yang dibagi sewaktu kami melakukan registrasi ulang tadi. Saya, Roni, Qodil, Ekli dan Dias, kami berlima dibawah nama kelompok Wiggels Van Kerchem. Kami menunjuk Roni sebagai ketua kelompok kami. Para ketua kelompok kemudian diminta maju ke atas panggung untuk menerima beberapa bekal untuk selama pertarungan. Tiap kelompok dibekali dengan sebuah papan berjalan, sebuah bolpoint, sebuah paspor yang harus di cap setelah menyelesaikan tantangan di tiap pos,  amplop bonus yang hanya boleh dibuka setelah menyelesaikan semua tantangan di lima pos, dan amplop yang mengarahkan kami menuju pos tantanga pertama.

[caption id="attachment_340948" align="aligncenter" width="461" caption="para ketua kelompok yang menunggu pembagian bekal (doc.pribadi)"]

1409750221894359837
1409750221894359837
[/caption]

[caption id="attachment_340960" align="aligncenter" width="461" caption="paspoorrrrrrr.... (doc.pribadi)"]

1409751536540041857
1409751536540041857
[/caption]

Pos pertama yang harus kami datangi berada di bagian belakang museum BI. Sesuai petunjuk yang tertera di amplop, kami mendatangi pos 5. Disana sudah ada 3 kelompok lainnya yang juga harus menyelesaikan tantangan di pos 5. Ada empat panitia yang akan memberikan tantangannya pada kami. Tugas  kami adalah kami diminta mengarahkan ketua kelompok kami untuk menebak kata yang tertera di helm yang dikenakannya. Tiap – tiap anggota kelompok hanya boleh memberikan satu kata penunjuk kepada ketua kelompok, tanpa menggunakan anggota tubuh. Kami hanya diberi waktu 3 menit untuk menebak 4 kata dari 6 kata yang disiapkan untuk tiap kelompoknya. Setelah menyelesaikan tantangan di pos 5, paspor kami di cap dan ditandatangani. Kami lalu diberikan sebuah amplop sebagai petunjuk ke pos mana lagi kami melanjutkan tantangan kami. Yup, selanjutnya kami harus menuju pos 1, auditorium dimana kami pertama kami dikumpulkan tadi.

[caption id="attachment_340949" align="aligncenter" width="461" caption="pos 5 (doc.pribadi)"]

1409750382576219154
1409750382576219154
[/caption]

Kami berlari dan berlari menuju pos 1, berpacu dengan waktu secepat mungkin. Sudah ada 3 orang panitia yang menunggu kami di pos satu. Disana kami harus menyusun kepingan puzzle menjadi sebuah petunjuk untuk kami tebak. Hanya diberi waktu 1,5 menit untuk menyusun kepingan puzzle dan menebaknya. Kami mencoba secepat mungkin menyusun puzzle menjadi gambar yang utuh. Di detik ke 51 kami selesai menyusun kepingan puzzle itu dan berhasil menebaknya dengan benar. Sebuah gambar yang ternyata adalah gambar seorang deputi gubernur BI, bapak Agus D.W Martowardojo. Paspor kami kembali di cap, dan kami segera bergegas ke pos 2 sesuai petunjuk dari amplop yang kami terima dari pos 1.

[caption id="attachment_340950" align="aligncenter" width="432" caption="ketegangan di pos 1 (doc.KHI)"]

14097505321939281902
14097505321939281902
[/caption]

Lokasi pos 2 berada di ruang teater. Tiga orang panitia sudah menunggu kami disana. Kami diberikan sebuah amplop coklat lagi untuk menyelesaikan tantangan kami. Tugas kami adalah untuk berfoto selfie dilokasi yang ternyata adalah lokasi penyimpanan baju – baju zaman perjuangan. Baju  pejuang kemerdekaan Indonesia dengan hiasan berdera merah putih dan bambu runcingnya. Setelah berfoto selfie, kami diwajibkan untuk menshare foto kami melalui twitter dengan memention Museum BI dan IndoHistoria dengan tagar #nightatMBI. Selesai dari pos 2, kami berlanjut menuju pos 3 sesuai dengan amplop yang diberikan dari pos 2, setelah sebelumnya  meminta cap untuk paspor kami.

[caption id="attachment_340951" align="aligncenter" width="432" caption="selfiee duluuuuuu... tantangan di pos 2 (doc.roni)"]

14097506651915474411
14097506651915474411
[/caption]

Kami bergegas menuju pos 3 dan masih tetap dengan berlarian. Dipos 3 pun sudah menunggu 3 orang panitia. Lokasi pos 3 sendiri berada di ruang Numismatika. Disana kami kembali diberikan amplop sebagai petunjuk untuk menyelesaiakan tantangan kami. Kami diwajibkan untuk mencari uang yang dimaksud sesuai petunjuk yang ada di dalam amplop, kemudian menggambar uang tersebut dalam sebuah kertas hvs. Tiga menit waktu yang diberikan pada kami. Kami masuk ke dalam ruang pameran uang – uang dari sejak zaman kerajaan Hindu Budha, Kerajaan Islam, uang kolonial, hingga uang pasca kemerdekaan dan uang mancanegara. Uang Lima Rupiah bergambar Ibu Kartini dengan kertas berwarna abu – abu keluaran tahun 1952. Agak susah kami mencarinya, tapi alhamdulillah berhasil kami temukan.

Setelah dari pos tiga, kami melanjutkan perjuangan kami menuju pos 4. Lokasi pos 4 berada di ruang pameran tidak tetap. Disana kami diharuskan mengisi 8 soal teka – teki seputaran sejarah. Setelah menyelesaikan semua tantangan di 5 pos, barulah kami bergegas membuka amplop yang merupakan petujuk untuk menuju pos bonus. Lokasi pos bonus sendiri berada di bawah ruang emas. Disana kami diharuskan memilih perwakilan satu orang dari kelompok kami untuk menyelesaikan tantangannya. Ternyata tantangannya adalah untuk menemukan satu dari tiga buah huruf (MBI) yang disembunyikan di dalam ruang khusus yang tidak dibuka untuk umum itu. Kami tak berhasil menemukan salah satu dari ketiga huruf emas yang disembunyikan. Hikssss....

Semua tantangan di tiap pos sudah kami tunaikan. Tapi kesempatan menang tim kami rasanya memang kecil, terlebih kami tak menemukan huruf emas yang disembunyikan. Rasa lelah benar – benar menjalari seluruh bagian kaki saya. Dan tenggorokan yang sudah sejak tadi berteriak meminta dibasahi, sudah menuntut haknya untuk dibasahi. Acara selanjutnya adalah makan malam di halaman dalam museum Bank Indonesia. Diiringi lantunan musik, kami melepas lelah kami sembari makan malam. Diselingi dengan penampilan aktraksi dari kang Asep Saepudin, salah seorang member KHI yang mempertuntukkan aksi menariknya yang berhubungan dengan Iptek. Sebelum acara pengumuman pemenang dan pembagian hadiah, Bu Hasti (Kepala Divisi Pengelolaan Museum BI – Departemen Pengelolaan Aset) ditemani kang Asep Kambali memberikan penjelasan singkat mengenai sejarah Museum BI.

[caption id="attachment_340954" align="aligncenter" width="346" caption="Bu Hasti ditemani kang Asep Kambali (doc.pri)"]

14097509471424706977
14097509471424706977
[/caption]

Pada awalnya gedung Museum BI ini merupakan De Javasche Bank (DJB) yang berdiri pada tahun 1828. Pada saat itu DJB merupakan perusahaan swasta yang menempati bangunan bekas rumah sakit (Binnenhospitasl). Gedung DJB beralih kepada Bank Indonesia pada tanggal 1 Juli 1953. Sejak saat itulah Bank Indonesia berdiri, dan gedung bekas DJB ini menjadi kantor pusat Bank Indonesia. Museum BI sendiri menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan – kebijakan Bank Indonesia. Penyajiannya dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multimedia, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma dan diorama. Dengan fasilitas yang ditawarkan, tak heran pada tahun 2014 ini Museum BI memperoleh Anugerah sebagai Museum Terbaik dalam Anugerah Purwakalaghra (Museum Awards), juga sebagai Museum Pintar 2014 dan Museum Pemerintah Terbaik Jakarta 2014 .

[caption id="attachment_340952" align="aligncenter" width="512" caption="para pemenang Amazing Race (doc.pribadi)"]

14097508261153400865
14097508261153400865
[/caption]

Selesai memberikan penjabaran singkat mengenai Museum BI, bu Hasti mengumumkan nama–nama pemenang Amazing Race malam itu. Dan benar saja, tidak ada nama kelompok saya disebutkan sebagai salah satu pemenang. Ternyata memang tak boleh terlalu berharap menjadi pemenang. Hehehe Acara Amazing Race ini benar–benar membuat para peserta bersemangat berkompetisi sembari belajar. Cara yang menyenangkan dalam bersejarah. Meski lelah karena harus berlarian dan berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan semua tantangan di tiap pos, rasanya lelah ini terbayar lunas dengan konsep pengemasan acara yang fun dan edukatif. Semoga kedepannya, semakin banyak acara yang dikemas secara menarik dan edukatif dalam belajar sejarah. Terimakasih banyak untuk acara yang sudah dilaksanakan oleh KHI dan MBI. Salam Historia...

[caption id="attachment_340955" align="aligncenter" width="480" caption="lokasi gala dinner (doc.KHI)"]

14097510761857519770
14097510761857519770
[/caption]

[caption id="attachment_340957" align="aligncenter" width="461" caption="tanda peserta (doc.pribadi)"]

14097512372026198662
14097512372026198662
[/caption]

[caption id="attachment_340959" align="aligncenter" width="512" caption="sisi lain pos 5 (doc.pribadi)"]

1409751383556093890
1409751383556093890
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun