Bali dikenal dengan sebutan Pulau Dewata, Pulau Seribu Pura. Karena di samping pantai Bali yang memang sudah sangat terkenal keindahannya, seperti gunung berapi, sawahnya yang bersusun menghampar hijau memberikan rasa damai dan ketenangan, butiran pasir dan keindahan alam bawah lautnya yang mengagumkan seolah menjadi persembahan keindahan alam yang tiada habisnya, serta berbagai hasil kerajinan tangan yang khas dan fantastis dari para pengrajinnya dan Bali juga terkenal dengan wisata Budayanya.Â
Seni dan ritual upacara adat Bali menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke pulau Bali.Â
Hal ini semakin menambah kekayaan khasanah pariwisata di Bali dan semakin mengukuhkan Bali sebagai salah satu daerah tujuan pariwisata Internasional.Mayoritas masyarakat Bali yang menganut agama Hindu Bali yang taat, sebagian besar hidupnya didedikasikan dalam upacara adat yang bertujuan untuk memelihara keharmonisan di dunia, hal tersebut yang menjadi alasan banyaknya jumlah pura di Bali. Pura dikelompokkan menjadi 4 jenis yakni Pura Dang Kahyangan Jagat, Pura Kahyangan Tiga, Pura Swagina, dan Pura Kawitan.Â
Salah satu pura kawitan yang kental akan sejarah dan lingkungan asrinya ialah Pura Tirta Harum.Pura Tirta Harum merupakan Pura Kawitan Satria Taman Bali Mahagotra Tirta Harum, terletak di desa Tegalwangi, Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Pura ini berjarak sekitar 34,9 KM dari Kota Denpasar yang dapat ditempuh selama 1 jam 8 menit.Â
Pura ini mudah untuk dikunjungi baik menggunakan roda dua maupun roda empat. Namun, kendaraan tersebut dapat mengantarkan kita sampai ke gerbang awal perjuangan untuk menuju ke lokasi pura. Hal itu dikarenakan Pura Tirta Harum berada di kawasan hutan tepi jurang tukad melangit yang hanya dapat diakses dengan berjalan kaki dengan dua pilihan rute yakni rute dari Desa Tamanbali dan rute dari Desa Nyalian. Jika dimulai dari Desa Tamanbali, Anda akan menemukan pura lain bernama Pura Jro Puri.
Undakan tangga yang diselimuti oleh hijaunya pemandangan sekitar dapat menghilangkan rasa lelah. Selama perjalanan, Anda juga akan terhibur oleh kicauan burung yang silih berganti. Selain itu, terdapat pula suara gemuruh dari air jernih tukad melangit yang menjadi pemisah Kabupaten Bangli dan Klungkung.Â
Ketika akan sampai di Pura Tirta Harum, Anda harus melewati jembatan yang terhubung di atas sungai tukad melangit. Struktur tata letak dan ruang Pura Tirta Harum menggunakan konsep Tri Mandala, yakni Nista Mandala, Madya Mandala, dan Utamaning Mandala.
Nista Mandala atau Jaba Sisi merupakan area terluar Pura Tirta Harum yang terdapat beberapa pelinggih. Pelinggih pertama yakni Pelinggih Pengulun Tukad, Pelinggih Melanting, selanjutnya Pelinggih Penglukatan. Selain pelinggih, pada area Jaba Sisi terdapat pula beberapa sumber mata air yang berasal dari celah-celah pada dinding bebatuan. Bangunan suci yang terdapat pada Jaba Sisi adalah Bale Bengong sebagai tempat beristirahat atau berkumpul krama kawitan.
Area Madya Mandala atau yang dikenal sebagai Jaba Tengah, terdapat beberapa pelinggih diantaranya, Pelinggih Lebuh, Bale Gendongan atau Bale Kulkul. Selain itu, terdapat pula beberapa bangunan suci untuk tempat pertemuan atau berkumpul pengempon pura, pemangku, beserta krama kawitan yakni Gedong Pesamuan dan Bale Pesantian. Disisi lain, adanya Bale Wastra pada area ini. Tak lupa, terdapat Pelinggih Apit Lawang dan Candi Bentar sebagai penanda untuk masuk ke area Utamaning Mandala.