Catatan kecil dari workshop event International Tourism Leaders Summit 2024. 11-13 September 2024, di  Sanur - Bali
Sustainability atau keberlanjutan adalah seni hidup harmonis dengan lingkungan, Â menghormati keseimbangan antara alam, komunitas, dan kebutuhan ekonomi. Ini merupakan komitmen untuk melestarikan lingkungan dan sumber daya alam, memastikan bahwa keindahan yang kita nikmati saat ini tetap tersedia untuk generasi mendatang.Â
Hospitality berarti keramahan. Industri hospitality adalah kegiatan bisnis yang difokuskan pada pelayanan terhadap tamu. Contoh industri hospitality :Â
bidang pariwisata: agen perjalanan, pemandu wisataÂ
bidang perhotelan : hotel, villa, resor
tempat wisata : Â taman rekreasiÂ
bisnis penyedia makanan dan minuman ( Food and Beverage) : restaurant.
Â
Konsep 3R dalam menjaga lingkungan yaitu: Reduce, Reuse dan Recycle.Â
Reduce : Mengurangi produksi limbah, misalnya dengan mengganti penggunaan kantong plastik sekali pakai dengan tas belanja yang lebih ramah lingkungan. Sampah plastik dapat mencemari lingkungan karena sampah plastik sulit terurai, membutuhkan waktu 50 hingga 500 tahun untuk terurai.
Reuse: memanfaatkan kembali barang-barang yang masih dapat digunakan, misalnya: memanfaatkan tas belanja bekas dijadikan kantong sampah, memodifikasi pakaian bekas menjadi tas belanja
Recycle : mengolah sampah/limbah menjadi bahan yang dapat digunakan kembali, misalnya : mengolah botol plastik bekas menjadi wadah sabun, vas bunga dll
Bagaimana penerapan sustainability/keberlanjutan di dalam industri hospitality, khususnya industri perhotelan?
1. Efisiensi Energi, menerapkan langkah-langkah penghematan energi dalam operasional perhotelan.Â
- penggunaan lampu LED karena lampu LED dapat  menghemat  energi hingga 90% dibandingkan lampu pijar. Jenis lampu ini juga lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung unsur merkuri serta tidak merusak karena tidak ada UV-nya.
- penggunaan sistem HVAC yang efisien. HVAC :  Heating  Ventilation and Air Conditioning adalah sistem pengkondisian udara yang digunakan untuk mengontrol kondisi dan suhu lingkungan di dalam ruangan atau area tertutup, disebut juga sistem tata udara.
Menggunakan sumber energi alternatif yang merupakan  sumber energi terbarukan seperti tenaga surya maupun angin
2. Konservasi Air, menerapkan praktik penghematan air dengan memasang perlengkapan yang dirancang untuk mengurangi penggunaan air, seperti keran aliran rendah.
3. Program Pengelolaan Limbah, mengembangkan dan menerapkan program pengelolaan limbah yang komprehensif, berfokus pada pengurangan, penggunaan kembali, dan mendaur ulang sampah/limbah ( 3R :  reduce, reuse dan recycle). Langkah - langkah yang dapat diambil sbb :
Mengurangi pencemaran plastik dengan meminimalkan penggunaan plastik sekali pakai : tidak lagi menggunakan kantong plastik, tidak menggunakan sedotan plastik, tidak menggunakan air mineral kemasan plastik.
Kemitraan dan/atau kerjasama dengan pihak ketiga untuk pengelolaan limbah :
1. Program pengomposan, mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos  yang kaya nutrisi dan dapat menyuburkan tanah, bermitra dengan petani setempat
2. Â Sistem pengelolaan limbah sisa makanan dengan teknologi modern, salah satunya bisa menjadi kompos, sisa ampas kopi menjadi pupuk penyubur tanah
3. Program daur ulang sampah non organik misalnya mendaur ulang sampah plastik menjadi vas bunga, tempat sabun, gantungan baju dll, bermitra  dengan pihak ketiga
4. Mengubah minyak jelantah menjadi biodiesel, bermitra dengan pihak ketiga
5. Menggunakan kembali sisa remahan sabun maupun lilin, dan mengubahnya menjadi produk baru yang bisa dipakai kembali, bermitra dengan pihak ketiga baik itu yayasan maupun NGO non government organisation ( perusahaan nirlaba).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H