TAK MUDAH MENGULANG WAKTU
DN Sarjana
"Aku tak mau mengingat masa lalu. Tapi Aku merasa tersiksa bila goresan ini tak Ku kirimkan. Maafkan Aku Rosalina. Sampai saat ini, tak dapat Aku temukan gadis sepertimu. Apakah luka hatiku ini akan Kau biarkan menyayat dalam tubuhku yang kian rapuh? Dariku Wicaksono."
Ketika pesan whatAap itu dibaca, Rosalina menghentikan makan malamnya. Semua menjadi hambar. Dia memandangi sisa makanan buka puasa.
"Mengapa berhenti makan Kak? Pasti dari mantan ya." Kiki adik perempuan dari ibunya menggoda melontarkan pertanyaan sambil memandangi Rosalina.
Rosalina terdiam. Tak mungkin dia sembunyikan masa lalunya. Masa yang sangat pahit. Masa dimana perahu cinta retak hingga dia terhempas.
"Maaf ya Kak. Adikmu membuka lama. Tapi apa sebenarnya yang terjadi hingga Kakak berpisah dengan Wicak?"
"Kau mendengarkan?"
"Dengan senang hati Kakak. Siapa tahu bisa membagi rasa sakit Kakak.."
Rosalina menarik nafas panjang. Dia mulai bercerita. Perjalanan cinta yang sudah terjalin empat tahun, terpaksa  harus kandas. Bukan karena pihak ke tiga. Cuman semua karena pilihan hidup. Saat itu Rosalina mendapat tawaran bekerja sebagai sekretaris diperusahan nasional.
Tentu tawaran itu sangat menggiurkan. Orang sangat sulit berkarier seperti itu.