"Mohon ibu berdoa dan bersabar. Saya perlu sampaikan dengan jujur, keselamatan ibu sangat sulit terjaga. Kami sudah berusaha sekuat tenaga. Namun karena perdarahan tidak bisa dihentikan, sehingga kesadaran orang tua ibu makin menurun."
Begitulah tim medis menjelaskan. Sampai pada informasi terakhir kalau diikhlaskan alat bantu pernafasan akan dicabut, agar ibu tidak lama tersiksa.
Sebuah permintaan dan keputusan yang sangat sulit aku lakukan. Tapi daripada ibu tersiksa akhirnya aku memilih keputusan tersebit.
"Ma, ikhlaskan semua sudah berlalu. Biar ibu tenang disana."
Ucapan suaminya menyadarkan Fitri dari lamunan. Ia mengusap air matanya. Terlihat anaknya Rani ikut bengong.
Hari ini bulan ramadhan tanpa ibu. Semoga ibu damai di sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H