Karena Chating Cinta Mereka Sempat Goyah
"Rany coba dengar baik baik ucapanku. Maya bukan siapa siapa dariku. Dia sekretaris di fakultasku. Hanya itu. Tidak ada yang lain."
"Rico, sedari tadi aku sudah katakan Aku mengerti perkataanmu. Tapi mengapa Kau tidak menjawab pertanyaanku tentang ucapan sayang di chat hpmu?"
Rico seperti patung. Diam membisu. Ia tidak mampu mendapatkan jawaban yang tepat dari kekasihnya Rany. Hanya sebuah kata sayang itu yang menggantung.
Padahal kalau Rany tahu, ucapan itu sekedar ucapan bermain saat pengurus senat melaksanakan bakti sosial ke Kintamani.
Mungkin Maya tidak sadar mengirimkan penggalan kalimat "coba sayangku ada disisiku, pasti aku sangat bahagia". Dan nasib Rico memang apes kalimat itu dia tidak hapus, sampai suatu saat Rany mengambil hp Rico dan penggalan kalimat sayang itu lupa Rico hapus.
Saat Rico berusaha menenangkan diri, tiba tiba Rany berucap. "Alasan apalagi yang ingin kau sampaikan. Sebaiknya mulai saat ini kita putuskan hubungan ini. Bagaimana kita bisa menjaga, sementara kamu menyimpan dusta?"
"Ran, beri aku waktu membuktikan. Kebetulan Maya masih ada di Yogya. Dua hari lagi dia akan datang. Aku janji menghadirkan dia dihadapanmu."
"Apa? Apa kamu ingin aku bertengkar dengan Maya? Sudah jelas dia akan marah padaku."
"Bukan, bukan Ran. Maya sudah tahu hubungan kita."