DI HOTEL LANTAI 6
Sudah dua hari Sunjai tidur di hotel itu. Selama itu pula perasaannya tidak nyaman. Maklum ia jarang berjauhan dengan keluarga. Saat itu jam di hp sudah menunjukkan pukul 10.10 malam. Mata Sunjai juga belum terasa mengantuk.
Sunjai tak ingin berlama terganggu oleh tidur. Ia kemudian membuka fitur menulis. Seperti biasa wajah serius seperti biasa memainkan jemarinya. Entah sudah berapa lama pemuda bersorot mata tajam itu berkutat dengan fitur favoritnya menulis beragam cerita.
Sesekali dia meraih secangkir kopi yang setia menemaninya. Diteguknya pelan. Sunjai terlihat seperti memikirkan sesuatu. Sejenak kemudian dia pun kembali ke kegiatannya semula, menatap layar di depannya dengan sangat serius.
"Bro, belum tidur!"
Tiba-tiba pintu tempat Sunjai menginap terbuka. Terlihat wajah Agung. Sosok lelaki yang sudah dianggapnya seperti keluarga sendiri, menyembul dari baliknya. Kebetulan Agung tidur di kamar sebelah.
"Ih, Agung kirain siapa mengetuk pintu. Bikin Aku penasaran."
"Memang gayamu memang gitu sih Jay."
"Ah, pura-pura. Pasti kamu ingat perempuan pagi tadi ya."
Sunjai mengangkat bahunya. Ia tidak habis pikir apa yang dimaksud oleh Agung. Rasanya tidak ada hal yang aneh tadi pagi. Sunjai mencoba mengingat sambil jemarinya terus mengetik. Agung yang duduk disebelahnya asyik nonton televisi. Ia memegang tangan Agung sambil berucap.