Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kereta Senja Terakhir

2 Februari 2024   12:28 Diperbarui: 2 Februari 2024   12:31 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sama halnya dengan Faldo. Ia mempererat pelukannya. Sebuah kecupan di kening Cindy ia layangkan. Air mata Cindy tak lagi bisa ia sembunyikan.

"Cindy, aku harus pergi sekarang. Kamu harus yakin, aku tetap milikmu. Tidak lama pasti kita bertemu lagi. Percayalah, perjalanan hari ini adalah awal menuju jalan kebahagian buat kita kelak Cindy."

Cindy mengangguk. Ia pun memberikan kecupan kepada Faldo sambil memeluknya erat-erat.

Dengan lambaian tangan Faldo melepas kekasihnya. Kereta senja terakhir, bukan menjadi cinta terakhir Faldo kepada Cindy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun