"Orangnya cantik dan sangat sopan".
"Masak sih pak?"
"Benar. Kalau Mas memacarinya rasanya pas banget. Bodi sudah sama tinggi. Mas ganteng.
Dedi antara percaya dan tidak percaya mendengar ucapan pak Putu. Kok bisa sih kecurigaannya seperti itu. Ah, ngapain juga dipikirin.
"Mas, sudah dekat. Dibangunin dulu".
"Lel, bangun. Sudah nyampe". Dedi mengambil kepala Lely yang bersandar di bahunya.
"Oh, aku tertidur ya".
"Ya, dipundakku". Lely tersenyum. Mereka bergegas menuju lobi hotel, setelah membayar sewa taxi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H