"Bener namamu Dion?" Kamu bekerja di sini dengan menyembunyikan identitasmu? Coba jawab yang jujur." Kata ibu Nency.
Dion merasa bingung. Darimana harus menjawab? Mengapa ibu Nency tahu diriku? Dia dapat informasi dari siapa?
"Maaf bu, apa hubungannya dengan pekerjaanku?"
"Dion, setiap bawahanku harus jelas identitasnya. Ini perusahan besar. Tidak boleh ada staf yang mencemarkan nama perusahan!"
"Apa Dion pernah melakukan kesalahan?"
"Setiap orang pasti pernah salah. Cuman tergantung besar kecilnya. Begini saja. Kamu ingat-ingat masa lalu ya. Mungkin beberapa hari lagi ibu akan suruh kamu menghadap. Sekarang silahkan keluar."
Dion mengangguk, kemudian permisi keluar. Hari itu dia melaksanakan tugas. Namun pikirannya diaelimuti pertanyaan ibu Nency. Ada apa? Pikirnya.
*****
Sambil mengingat-ingat Dion mulai menceritakan sedikit kehidupannya. Ketika kelas  2 SMP, ayahnya bercerai dengan ibu. Konon ayah memiliki tabiat yang tidak sesuai dengan kepribadian ibu. Ayah suka berjudi. Yang lebih parah ayah meninggalkan ibu sendirian. Ayah lepincut dengan perempuan lain.
Jadilah Dion hidup dengan ibunya. Karena harus menghidupi keluarga, ibu terus merantau cari kerja ke Bali sesuai dengan keahliannya di bidang pariwisata.
Mulai saat itu aku dibesarkan oleh nenek dan kakek. Kakek dan nenek pernah bilang ibu kerja di Bali. Selama ini biaya hidup keluarga dikirimi oleh ibu.
Kadang masa lalu itu akan menjadi indah pada saatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H