Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa Kau Lupakan Malam

26 Agustus 2023   23:50 Diperbarui: 27 Agustus 2023   00:23 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Kau Lupakan Malam

Sekalian aku duduk di sini
beratap awan hitam bermandikan embun dan aku tetap termangu seperti pertapa merenung menanti satu kata perjanjian  bidadari menurut tenung asmara yang terlontar dari wicara musim semi dulu

Sekalian aku jelajahi pelataran taman kota sorotan lampu merkuri mempermalukan wajah gelisahku yang tak bisa sembunyi sementara laron laron seperti berdansa meluapkan kegembiraan

Sampai pukul sembilan malam tersisa dua sigaret yang sengaja kubawa tuk tunjukkan kejantanan ternyata sia sia hanya menambah kepalaku memendam gelisah atas kesetiaan berbalut kebohongan

Mengapa kau lupakan malam ini malam  perjamuan yang dimimpikan begitu indah ternyata hanya harapan gelap segelap bayang dirimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun