Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mari Kita Kenang

16 Agustus 2023   04:26 Diperbarui: 16 Agustus 2023   04:34 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

MARI KITA KENANG

Hari ini

Tujuh puluh delapan tahun lalu

Betapa para pejuang

Menyatukan tekad semangat

Menguras pikiran yang jernih

Apa yang dilakukan esok

Ketika bangsa dalam ketidakpastian

Sampai kapan harus menjilat

Laknat penjajah yang menyiksa

Hari ini

Tanpa ada beda suku

Sepakat besok kita harus pekikkan

Merdekaaaa

Dan berinama Indonesia

Tempat berpijak negeri kita

Tak peduli

Entah peluru kan menembus kembali

Dada dada yang terbusung kekar

Darah darah yang bermerah putih

Begitulah para pejuang

Siapa lagi yang meragukan?

Jangan tega

Mengkoyak negeri yang penuh darah

Negeri yang penuh nyawa

Negeri kita Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun