MALAM
Dia datang
membawa gumpalan awan
bersekutu dengan angin
dingin menghunus
menusuk kedalam pori
gairah menyambut
selimut berbulu sutra
seperti kuda liar
berjingkrak menendang nendang
birahi di ubun
lalu dia meringkik
mengundang hujan turun
bersama peluh
mengalir membelah curug
lekuk tubuh dan bibir Â
tersumbat sepuluh jemari
menahan lengkingan
akhir waktu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!