"Mbak, tidak usah ditangisi. Ibu sudah pergi. Biar ibumu tenang kepergiannya."
Diah memandangi kakaknya. Air matanya tak henti keluar. Sementara Rian termangu tidak bisa berkata-kata. Kesedihan dan penyesalan terus bergelayut. Ternyata pacarku berkata jujur bahwa aku salah menduga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!