"Terserah Mas Dedi. Aku tidak tahu daerah sini".
"Aku bawa kemana saja ya. Silahkan boncengan".
"Ya, aku pasrah. Aku percayakan sama Mas Dedi".
"Yuk naik boncengan".
"Pelan-pelan ya Mas Dedi. Aku takut".
"Tenang aja. Di Kuta tidak boleh ngebut, karena jalannya memang macet".
Dedi melaju bersama Lely. Sesekali dia meliuk ditengah kendaraan roda empat. Sesekali juga Lely harus memeluk pinggang Dedi saking takutnya. Tempat pertama yang dituju adalah beachwalk shoping center.
    Dedi ingin menikmati copi sambil memandangi sunsite di pantai Kuta. Tidak berselang lama, mereka sudah sampai. Dedi memarkirkan motornya. Setelah memesan kopi, mereka sepakat membawa ke pantai agar bisa melihat sunsite.
"Ayo, minum kopi susunya".
"Oh ya. Aku hampir lupa. Makasi Ded. Wah, indahnya pantai di sini ya".
"Pantai ini memang pas untuk pacaran".
Sampai disitu Dedi menghirup kopi hitam kesukaannya. Sedotan rokok yang dalam, menandakan dia menikmati sesuatu.