Mohon tunggu...
Devy Putri Susilo
Devy Putri Susilo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Resensi Film Agak Laen

9 November 2024   10:50 Diperbarui: 9 November 2024   11:16 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Identitas Film:

Judul Film: Agak Laen

Sutradara: Muhadkly Acho

Produser: Dipa Andika, Ernest Prakasa

Skenario: Muhadkly Acho

Pemeran: Bene Dion, Oki Rengga, Indra Jegel, Boris Bokir, Tissa Biani

Penata Musik: Ofel Obaja 

Sinematografer: Arfian

Penyunting: Ryan Purwoko

Perusahaan Produksi: Imajinari, Jagartha, Trinity Entertainment Network, A&Z Films, Legacy Pictures

Distributor: Antenna Entertainments, Prathyangira Cinemas

Tanggal Rilis: 1 February 2024

Durasi: 119 menit

Negara: Indonesia

Bahasa: Bahasa Indonesia

Empat Sahabat, Satu Tragedi: Kisah Rumah Hantu yang Mengubah Nasib

Film ini berkisah tentang empat sahabat: Bene, Boris, Jegel, dan Oki, yang mencoba peruntungan mereka dengan membuka wahana rumah hantu di pasar malam untuk mengatasi kondisi ekonomi mereka yang sulit. Meskipun berangkat dari niat baik, usaha mereka mengalami kegagalan karena rumah hantu tersebut tidak mampu menakuti para pengunjung.

Ketika usaha mereka berada di ambang kehancuran, mereka memutuskan untuk merenovasi rumah hantu agar lebih menakutkan. Hasilnya cukup efektif, terutama setelah seorang pengunjung pertama pasca-renovasi, Basuki, mengalami nasib tragis. Basuki masuk ke rumah hantu untuk alasan pribadi yaitu menghindari istrinya karena bersama selingkuhan. Namun, berakhir meninggal akibat serangan jantung saat dikejutkan di dalam wahana. 

Keempat sahabat ini terjebak dalam situasi yang tidak terduga. Dalam kepanikan, mereka memutuskan untuk mengubur jenazah Basuki di dalam rumah hantu dan merahasiakan kematiannya. Namun, arwah Basuki justru bergentayangan dan membuat wahana mereka menjadi lebih menyeramkan, bahkan mendatangkan lebih banyak pengunjung yang menyukai suasana mencekam di sana. Ironisnya, keberhasilan rumah hantu ini terjadi berkat tragedi yang mereka tutupi.

Film ini tidak hanya menyajikan unsur horor, tetapi juga mengandung komedi gelap yang menyoroti keserakahan dan batas moralitas. Selain itu, cerita semakin rumit ketika Basuki dinyatakan hilang, dan polisi yang menyelidiki kasusnya mulai mengarah ke rahasia gelap empat sahabat tersebut. Konflik antara mengutamakan bisnis atau bertanggung jawab atas perbuatan menjadi inti cerita yang kuat.

Namun, tetap saja ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, seperti beberapa adegan atau situasi dalam film ini mungkin terasa terlalu dipaksakan atau kurang realistis, seperti keputusan untuk mengubur jenazah di dalam rumah hantu. Meskipun ini bisa dimaklumi karena film bergenre komedi gelap, bagi sebagian penonton, hal ini bisa mengurangi keseriusan cerita.

Secara keseluruhan, film ini menawarkan kombinasi horor, komedi, dan drama kriminal yang "agak alen," atau tidak biasa. Alurnya yang berawal dari situasi sederhana menjadi semakin rumit, menyajikan cerita yang menegangkan namun tetap menghibur dengan humor satir. Film ini berhasil menarik perhatian dengan cerita yang tidak konvensional, menggugah perasaan sekaligus menyampaikan pesan moral tentang konsekuensi dari pilihan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun