Mohon tunggu...
Devy Pramesti
Devy Pramesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Prodi Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Budaya Antre di Indonesia

28 Mei 2023   11:52 Diperbarui: 28 Mei 2023   11:53 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu alasan masyarakat Indonesia masih sulit mengantre karena masih kurangnya ditanamkan pendidikan keluarga sejak dini pada masyarakat Indonesia, khususnya pendidikan keluarga dalam hal budaya mengantre. Masih banyak orang tua yang menganggap pendidikan seorang anak hanya diperoleh dari sekolah saja, padahal pendidikan dari sekolah lebih condong ke dalam bidang akademik. Banyak orang tua yang masih kurang paham mengenai pentingnya pendidikan keluarga dalam membentuk karakter disiplin mengantre anak sehingga ketika anak tersebut menginjakkan kaki di usia dewasa, adab atau kebiasaan mengantre akan sangat jarang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Bandingkan dengan negara maju salah satunya yaitu negara Jepang yang sangat mengagungkan pentingnya pendidikan keluarga sejak dini. Masyarakat Jepang percaya bahwa karakter dan adab seseorang alangkah baiknya dibentuk sejak mereka masih di usia dini karena pada masa tersebut adalah masa-masanya tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, orang tua Jepang selalu mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada anak-anak mereka agar anak-anak mereka tumbuh menjadi seseorang yang disiplin dalam menerapkan budaya mengantre.

Apakah Masyarakat Indonesia Tidak Akan Pernah Bisa Antre?

Tentu saja bisa asalkan masyarakat Indonesia mau mengubah kebiasaan menyerobot menjadi tertib mengantre. Tidak ada yang tidak mungkin, ketika setiap masyarakat memiliki pemahaman yang sama tentang budaya mengatre ini dan mampu menghargai kenyamanan orang lain maka kebudayaan mengantre ini akan lebih tertib. Mungkin hal ini akan cukup sulit karena kebiasaan mengantre masih belum mampu mengakar kuat dalam budaya masyarakat Indonesia. Selain itu, budaya antre juga akan sulit tercapai jika hanya mengandalkan himbauan atau ancaman. Namun dengan selalu menanamkan kebiasaan mengantre pada diri sendiri dalam setiap kegiatan, maka hal tersebut akan menjadi terbiasa dilakukan. Pelan tapi pasti, dengan kebiasaan budaya mengantre, negara kita akan mencapai kemajuan dari revolusi mental.

Budaya antre merupakan suatu kebudayaan yang sering dianggap sepele namun sebenarnya sangat penting. Bagi masyarakat Indonesia budaya ini sudah sangat familiar namun kurang berjalan dengan baik sehingga masih sering terjadi keributan ketika mengantre. Namun hal ini bukan berarti masyarakat Indonesia tidak akan pernah bisa disiplin dan tertib, tentu saja bisa. Hanya saja butuh kesadaran Bersama akan pentingnya disiplin budaya antre ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun