Mohon tunggu...
Devya Fadly
Devya Fadly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

merci la vie.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Komunikasi Antarbudaya dan Representasi Budaya Nasional Dalam Film "Bumi Manusia"

13 Januari 2024   23:50 Diperbarui: 13 Januari 2024   23:57 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Film Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer dengan judul lain yang dijuluki Kuartet Buru telah lama disucikan sebagai salah satu karya sastra Indonesia yang penting. Diciptakan selama pengasingan politik di Pulau Buru (sesuai dengan judul kuartetnya), kisah seorang bangsawan pribumi dan seorang selir melawan pemerintahan kolonialisme Belanda yang menindas, sangat vokal dan menggugah pikiran. Bahkan lama setelah kemerdekaan, narasi tersebut dianggap terlalu kuat sehingga rezim Orde Baru melarang buku-buku tersebut beredar secara nasional, segelintir bukunya masih bertahan dan beredar internasional, menjadikannya karya sastra Indonesia paling populer yang tidak dirilis di negara asalnya. ia menyandingkan kisah tentang penindasan di tanah airnya, ketika Rezim Baru tumbang, Bumi Manusia menemukan jalan kembali ke Indonesia. Sejak itu, diskusi tentang mengadaptasi epik tersebut menjadi sebuah film layar lebar telah muncul; namun, produksinya terhenti hingga Falcon Pictures (perusahaan produksi pembuat box office) mengambil tindakan. Film tersebut banyak mengandung nilai sosial dan nilai kebudayaannya menurut konsep dan teori teori komunikasi antarbudaya, antara lain :

1. Komunikasi Antarbudaya sebagai Proses Pertukaran Fikiran dan Makna

Komunikasi antarbudaya melibatkan pertukaran fikiran dan makna antara orang-orang yang berbeda kebudayaannya. Dalam proses ini, komunikasi melibatkan penyesuaian dan adaptasi untuk mencerminkan pesan yang diberikan. Contoh dalam film "Bumi manusia" adalah :

Cara berpakaian masyarakat pribumi dengan Bangsa Eropa Kesederhanaan masyarakat Pribumi khususnya terlihat dalam cara berpakiannya dan gaya bahasa. Adegan atau visual yang menunjukkan kesederhanaan cara berpakaian dan dialog Masyarakat Pribumi berpakaian sederhana hanya menggunakan kemben untuk anak perempuan dan laki-laki tidak memakai baju bagian bawah nya memakai jarik. Kain jarik merupakan kain yang mempunyai motif batik dengan berbagai corak.

2. Teori Kode Bicara

Gerry Phillipsen dalam teorinya ini berusaha menjelaskan bagaimana keberadaan kode bicara dalam suatu budaya. Dan juga bagaimana kekuatan dan dan substansinya dalam sebuah budaya. Contoh dalam film "Bumi manusia" adalah :

Kebiasaan bangsa Eropa dan pribumi Berdasarkan hasil analisis, kondisi kebudayaan bangsa Eropa lebih unggul dan mendominasi kebudayaan masyarakat Pribumi. Keunggulan kebudayaan bangsa Eropa yang dapat menjadi faktor pembentuk praktik pergundikan dalam film Bumi Manusia terlihat dalam wujud Bahasa terlihat dengan penggunaan sebutan monyet.

3. Pola Komunikasi Dua Arah atau Timbal Balik

Pola ini menjelaskan tentang hubungan antara komunikator dan komunikan dalam komunikasi antarbudaya. Komunikator dan komunikan berinteraksi satu sama lain untuk menjalani fungsi mereka dalam komunikasi. Contoh dalam film "Bumi manusia" adalah :

Pernikahan antara Minke dan Annalies dan Berdasarkan pengamatan peneliti pernikahan yang terkandung dalam film Bumi manusia menggabungkan dua budaya sekaligus. Saat akad nikah menggunakan adat jawa dan ketentuan-ketentuan dari agama islam dan acara resepsi menggunakan budaya eropa dan diiringi oleh music gamelan

4. Identitas, Negosiasi Budaya, Kompetensi Komunikasi Antarbudaya, Adaptasi Budaya, dan Perubahan. Teori-teori komunikasi budaya ini mengkaji berbagai aspek penting dalam komunikasi antarbudaya, seperti identitas, negosiasi budaya, kompetensi komunikasi antarbudaya, adaptasi budaya, dan perubahan. Contoh dalam film "Bumi manusia" adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun