Jombang (29/08/2021) Luas wilayah Desa Ngampungan adalah 557.630 Ha, dan berdasarkan jenis penggunaan tanahnya, luasan tersebut terinci sebagai pemukiman/perumahan 53.350 Ha (0,109%), sawah 212.719 Ha (0,38%), tegal 199.411 Ha (0,357%), Hutan 2.150 Ha (0,003%), lainnya 90.000 Ha (0,160%) sehingga total 557.630 Ha.Â
Sumber daya manusia yang terdapat di Desa Ngampungan memiliki jumlah penduduk per-periode 2014 sebanyak 3941 jiwa, terdiri dari laki-laki 1.921 jiwa dan perempuan 2.020 jiwa. Sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai Petani dan Buruh Tani, dikarenakan sektor pertanian memegang peranan utama dalam bidang ekonomi masyarakat Desa Ngampungan.Â
Berdasarkan data kalisifikasi BKKBN tahun 2013 di Desa Ngampungan terdapat 252 keluarga yang tergolong Prasejahtera, 189 keluarga kategori Sejahtera I, Sejahtera II sebanyak 436 keluarga, 224 keluarga kategori Sejahtera III dan 124 keluarga Sejahtera III +.Â
Desa Bareng ini pada pertengahan Agustus sampai awal September 2021 dijadikan tempat pengabdian oleh beberapa mahasiswa kepada masyarakat salah satunya yaitu dari kelompok 49 KKN BTV 3 UNEJ.
Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, banyak dari masyarakat Kecamatan Bareng dan Desa Ngampungan yang terinfeksi. Data menunjukkan pada periode 210814 Kecamatan Bareng memiliki 289 kasus positif, 202 pasien sembuh, 62 meninggal, dan 25 total kasus aktif.Â
Sedangkan untuk Desa Ngampungan memiliki 4 kasus positif, 7 pasien sembuh, 1 meninggal, dan 12 total kasus aktif. Melalui program kegiatan KKN Universitas Jember BTV III mahasiswa KKN 2021 akan mengabdi kepada masyarakat  kegiatan yang dimulai pada tanggal 11 Agustus hingga 9 September akan dilakukan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan sosial sesuai dengan anjuran pemerintah.Â
Devy Riesta Zuhrotul Khumairoh dari Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Potilik dalam hal ini juga sebagai salah satu peserta KKN yang bertempat di Desa Ngampungan, Kec. Bareng, Kab. Jombang memiliki Program kerja berjudul Program Inovasi Teknologi Nebulizer Berbasis Hasil Pertanian Desa.
Program kerja tersebut akan dilakukan secara tatap muka dengan sasaran kurang-lebih 1 KK, dengan pertimbangan tidak menimbulkan kerumunan yang berpotensi memperparah situsi pandemi Covid-19. Â
Program kerja terdiri dari konsultasi dengan ahli terkait hasil desa apa yang dibutuhkan dan bermanfaat untuk bahan cairan Nebulizer, perakitan/pembuatan alat Nebulizer, sosialisasi dan pelatihan terkait pembuatan, penggunaan, dan perawatan Nebulizer, serta penempatan/penyerahan Nebulizer di Pandan Sili sebagai inventaris.Â
Program ini bertujuan selain untuk meringankan gejala atau permasalahan pernapasan terkait Covid-19/lain pada masyarakat tanpa harus mengeluarkan biaya mahal, juga supaya masyarakat teredukasi mengenai cara pembuatan, pemakaian, dan perawatan Nebulizer.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H