Mohon tunggu...
Doby
Doby Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyakit 'Ain dan Cara Mencegahnya dalam Islam

15 November 2021   16:07 Diperbarui: 15 November 2021   16:52 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keberadaan penyakit 'ain sering diperdebatkan bahkan dianggap hoax atau palsu. Padahal dalam pandangan Islam 'ain itu nyata adanya sesuai dengan hadits Rasulullah Saw berikut:

Artinya: Dari Ibnu Abbas Ra. Nabi Saw bersabda "Ain' (mata jahat) itu benar-benar nyata adanya, jika seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir maka akan di dahului oleh 'ain. Apabila kamu diminta untuk mandi maka mandilah". (HR. Muslim)

Pengertian 'ain

Menurut Al Munawi dalam kitab Faid al Qadir, 'ain adalah pandangan pada sesuatu dalam keadaan lalai dengan rasa kagum atau dengki kepadanya tanpa di sertai berdzikir atau mengingat Allah.

Sedangkan menurut Prof Quraish Shihab 'ain adalah pandangan mata yang kemudian berkembang menjadi segala sesuatu sesuai dengan yang dipikirkan si pemberi 'ain secara focus.

Dalam dua pengertian ini dapat disimpulkan bahwa 'ain itu bisa muncul tanpa disadari ataupun memang diniatkan oleh si pemberi 'ain kepada objek yang dipandang.

Contoh nyata adanya 'ain

Bukti bahwa 'ain itu benar adanya pernah terjadi pada masa Rasulullah Saw yang diterangkan dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Majah Nomor 3509 yang artinya: Dari Umamah bin Sahl bin Hunaif, dia berkata bahwa Amir bin Rabiah melihat Sahl bin Hunaif sedang mandi, lalu berkatalah Amir "Aku tidak pernah melihat (pemandangan) seperti hari ini, dan tidak pernah kulihat kulit yang tersimpan sebagus ini" maka terpelantinglah Sahl. 

Kemudian Rasulullah Saw mendatangi Amir. Dengan marah beliau bersabda "Atas dasar apa kalian mau membunuh saudaranya? Mengapa engkau tidak memohonkan keberkahan (atas apa yang kau lihat)? Mandilah untuknya!" maka Amir mandi dengan menggunakan suatu wadah air dia mencuci wajahnya, dua tangan, kedua siku, kedua lutut, ujung-ujung kakinya dan bagian dalam sarungnya. Kemudian air bekas mandinya itu di tuangkan kepada Sahl, lantas dia sadar dan berlalulah kepada sesame manusia.

Bukti lain adanya penyakit 'ain juga pernah diceritakan oleh Imam al-Kalbi, beliau berkata "Dahulu ada lelaki dari bangsa Arab yang berdiam diri tidak makan apapun selama dua atau tiga hari, lalu ia berpindah menuju samping tenda (tempat pertapaanya). 

Kemudian ia berjalan melewati seekor unta dan seekor kambing (yang mengangkut manusia). Melihat dua hal ini dia berkata "Aku tidak pernah melihat unta dan kambing sebagus unta dan kambing ini" kemudian kedua hewan ini tidak berjalan dengan banyak langkah kecuali sekelompok manusia tadi jatuh dari unta dan kambing itu dalam keadaan meninggal".

Lalu orang-orang kafir itu meminta lelaki tersebut untuk menimpakan 'ain yang dimilikinya kepada Nabi Muhammad Saw dan ia menyanggupinya. 

Maka tatkala lelaki tersebut bertemu Nabi Saw yang sedang melewati jalan, Rasulullah Saw bersabda "Sungguh kaummu menganggapmu sebagai tuan, sedangkan aku menganggapmu ssebagai tuan orang-orang yang diberi kekuatan 'ain" dan Allah SWT menjaga Nabi Saw dari kekuatan 'ain yang dimiliki lelaki tersebut. Kemudian turunlah firman Allah dalam Al-Quran Surat Qalam ayat 51 yang artinya "Dan sesuangguhnya orang-orang kafir itu hampir menggelincirkan kamu dalam pandangan mereka, tatkala mereka mendengarkan Al-Quran dan mereka berkata "Sesungguhnya Ia (Muhammad Saw) benar-benar orang yang gila"".

Cara mencegah bahaya 'ain

Agar seseorang tidak menjadi penyebab munculnya penyakit 'ain pada orang lain, maka apabila ia melihat sesuatu yang mengagumkannya, hendaklah ia memuji dengan menyertakan pujian kepada Allah seperti: (Sungguh atas kehendak Allah lah semua ini terwujud) dan mendoakan keberkahan pada objek yang dipandang dengan seperti (Ya Allah berkahilah baginya).

Untuk menghindari dampak 'ain yang mungkin diberikan oleh orang lain maupun diri sendiri hendaklah bersikap dan berpenampilan sederhana agar tidak menimbulkan kekaguman maupun rasa iri dari orang yang memandang, membiasakan diri berdzikir dan membaca Al-Quran. Adapun doa yang pernah Rasulullah Saw berikan kepada cucunya Hasan dan Husein agar terhindar dari penyakit 'ain yang bisa diamalkan adalah:

Artinya: Aku berlindung kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala syaithan, binatang yang bersisa dan pandangan mata yang jahat. (HR. Abu Daud)

Lalu apabila sesorang di duga terkena 'ain hendaklah ia memperbanyak membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, Al-Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al-Baqoroh dan doa-doa yang di syaiatkan dalam ruqyah, seperti:

Artinya: Dengan menyebut nama Allah mudah-mudahan Dia meembebaskan dirimu dari segala penyakit. Dia akan menyembuhkanmu, melindungimu, dari kejahatan orang dengki jika dia mendengki dan dari kejahatan setiap orang yang mempunyai mata jahat. (HR. Muslim No. 2185)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun