Mohon tunggu...
Devi Zafiratuqa R
Devi Zafiratuqa R Mohon Tunggu... Mahasiswa - FV/ TKG/ 009/ D1.11

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Belajar Sesuka Hati ala Milenial

29 Desember 2021   23:25 Diperbarui: 1 Januari 2022   22:32 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo : google Edit : Devi Z

     Generasi Y atau yang biasa dikenal dengan generasi milenial merupakan generasi yang lahir sekitar tahun 1980 hingga 2000-an (Yuswohady, 2016). Pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe, merupakan dua orang yang menciptakan istilah millennials yang juga dikenal sebagai generasi milenial (Kominfo, 2016). Generasi milenial ini sangat mempengaruhi dan terpengaruhi oleh perkembangan teknologi yang ada.

     Generasi milenial cukup berbeda jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, termasuk dalam hal belajar dan mendapat informasi. Belajar ala generasi milenial yang dimaksudkan adalah belajar sesuai dengan minat masing-masing individu tanpa ada paksaan dari orang lain serta media pembelajaran yang digunakan. Pemerintah mendukung belajar ala milenial ini dengan adanya program "Merdeka Belajar Kampus Merdeka" untuk mahasiswa. Dengan begitu, mahasiswa akan mendapat kesempatan untuk belajar hal baru sesuai dengan keinginannya agar siap dalam menghadapi perubahan yang akan datang terutama di masa pandemi seperti sekarang ini. Pandemi bukanlah penghambat terjadinya perubahan, justru bisa menjadikan perubahan terasa begitu cepat karena teknologi sangat diandalkan pada masa pandemi.

     Perubahan teknologi yang sangat pesat juga mempengaruhi cara belajar generasi milenial sekarang ini. Kini, generasi milenial tidak lagi menggunakan 100% text book, namun sudah mulai beralih ke media online. Apalagi di masa pandemi seperti ini, tentu proses pembelajaran secara tatap muka di sekolah dan kampus sangat terbatas. Siswa ataupun mahasiswa perlu mencari tambahan materi sendiri. Saat ini cukup banyak media online yang dapat diakses untuk menambah pengetahuan. Berikut adalah beberapa media online yang bisa diakses dalam menambah wawasan.

1. Youtube

Tentu saja kita semua tidak asing dengan aplikasi yang satu ini. Di masa pandemi seperti ini, youtube lebih sering diakses penggunanya daripada pada masa sebelum pandemi. Aplikasi ini memuat banyak video, termasuk juga video pembelajaran. Hanya dengan menuliskan kata kunci maka video yang relevan akan segera muncul. Belajar menggunakan youtube cukup menarik karena memuat audio dan visual. Berikut adalah beberapa rekomendasi kanal youtube sesuai dengan isi video nya.

- BIG Course

Bagi pejuang UTBK atau yang sedang menempuh jenjang SMA, kanal ini cocok dijadikan kanal andalan dalam mencari materi. Pemilik kanal sudah mengelompokkan video berdasarkan tingkatan kelas dan materi pembelajaran berupa playlist video yang akan mempermudah dalam pemahaman urutan materi.

- Kim UD

Kanal ini diperuntukkan kepada pejuang UTBK khususnya pada mata pelajaran kimia. Di kanal ini juga dibahas soal-soal kimia ujian mandiri dari beberapa universitas.

- guruku Mr D

Di kanal ini tersedia konten belajar bahasa Inggris yang menarik. Penonton bisa merasakan belajar bahasa Inggris sambil bersenang-senang.

2. Instagram

Media sosial ini banyak digandrungi kaum milenial karena konten yang disajikan menarik, yaitu berupa foto dan video, serta dapat bertukar informasi antar pengguna baik melalui komentar ataupun Direct Message. Ternyata Instagram juga bisa digunakan untuk belajar. Caranya adalah dengan mengikuti akun-akun yang membagikan informasi mengenai suatu pembelajaran. Berikut adalah beberapa akun Instagram yang bisa diikuti :

  • @farmasi.keren
  • @d.chemistryproject
  • @belajarkoding

3. Twitter

Bagi sebagian orang, aplikasi twitter lebih menarik daripada aplikasi yang lain. Di aplikasi ini pengguna bebas menuliskan apa saja, baik itu bertanya pada pengguna lain, bertukar informasi, bahkan bisa juga sebagai wadah diskusi. Beberapa pengguna juga kerap mengadakan belajar bersama menggunakan aplikasi zoom atau google meet dengan pengguna lain yang dapat membentuk kelompok belajar dengan sendirinya. Selain itu, beberapa pengguna twitter juga kerap kali mengadakan kuis dan pembahasan mengenai suatu topik materi. Pengguna lain juga bisa ikut mengirimkan hasil jawabannya, dengan begitu referensi yang didapatkan akan semakin lengkap.

Jika ingin bertanya mengenai segala hal tentang dunia sekolah ataupun perkuliahan termasuk apabila ada kendala saat mengerjakan tugas, terdapat akun base twitter dengan username @schfess, @subschfess, @sbmptnfess, serta @collegemenfess yang mewadahi. Pengguna dapat bertanya melalui Direct Message (DM) yang nantinya akan diteruskan secara otomatis oleh akun base tersebut menjadi sebuah tweet berupa menfess. Tidak perlu khawatir nama pengguna akan tersebar, karena menfess bersifat anonim sehingga hanya admin base dan pengirim pesanlah yang tau siapa pengirim menfess tersebut.

4. Tiktok

Aplikasi yang pernah diblokir dari Indonesia ini juga merupakan salah satu media sosial yang digandrungi generasi milenial. Hal ini dibuktikan dengan penambahan jumlah pengguna pada setiap tahunnya. Pada 2021 aplikasi Tiktok menempati posisi pertama berdasarkan aplikasi yang paling banyak diunduh oleh penggunanya (Umi Safitri, 2021).

Siapa sangka aplikasi Tiktok yang dipikirkan hanya untuk mencari hiburan ternyata juga bisa dijadikan wadah untuk belajar. Berikut beberapa pengguna Tiktok yang membagikan konten pembelajaran yang menarik.

  • @ekidarehanf (ilmu kesehatan)
  • @farhanzubedi (ilmu kesehatan)
  • @drkevinmak (ilmu kesehatan)
  • @liannanathania (matematika)

Penerapan pembelajaran di kampus kini juga sudah mengarah kepada "Belajar ala Milenial". Misalnya saja tugas yang mengharuskan diupload di media sosial dan yang diimplementasikan secara langsung kepada masyarakat. Dengan membagikan di media sosial, tentu saja dapat menjadi self branding diri sendiri dan kampus, serta memberikan informasi kepada orang lain.

Dalam rangka menyukseskan pembelajaran ala milenial ini, masing-masing individu harus paham benar apa saja yang harus dipelajari untuk merancang "kurikulum" atau rencana pembelajaran untuk dirinya sendiri. Setelah memiliki rencana pembelajaran, dapat dilanjutkan dengan mengumpulkan materi-materi yang harus dipelajari melalui berbagai media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun