Tiga seniman berbakat yaitu Prima Sekar Ayu, Mikhael Yesyurun, dan Don Bosco Laskar dari Archa Project telah berpartisipasi dalam sebuah kegiatan amal yang bernama "FINIBUS CHARITY PROJECT".Â
Finibus Charity Project merupakan kegiatan amal yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta khususnya kelas Kewirausahaan Q yang diampu dan dibimbing oleh Ibu Diah Widiastuti,TH.,SE.,M.SI. Kegiatan ini bekerjasama dengan Archa Project yaitu sebuah organisasi/komunitas yang menggabungkan antara art & charity untuk pencarian dana melalui penjualan kaos dengan design yang dihasilkan dari proses "art relay". Kemudian hasil penjualan atau profit dari penjualan kaos ini akan diberikan kepada komunitas Difablezone Indonesia.Â
Sejak tahun 2016, Difabelzone memberdayakan para difabel untuk memproduksi batik, hingga mereka kini dapat mandiri secara finansial. Tidak hanya sebatas memproduksi batik, Difabelzome juga kerap aktif ke luar kota untuk mengikuti pameran. Difabelzone Indonesia merupakan sebuah komunitas yang penyandang disabilitas yang ada di Yogyakarta. Motivasi dari Difabelzone Indonesia sesuai dengan tema project ini yaitu "Freedom Inside Limitation" yang berarti bahwa batasan tidak menjadi halangan bagi siapapun untuk terus berkarya.Â
Proses art relay dilakukan di Kyno Coffee yang berlokasi di Panggungharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 20 Mei 2023. Proyek ini dimulai dengan konsep art relay, di mana setiap seniman berkontribusi dalam menciptakan karya seni yang unik dan menakjubkan.Â
Prima, Mikhael, dan Don Bosco, dengan gaya dan ciri khas lukisan mereka yang berbeda, saling berkolaborasi untuk menciptakan sebuah perjalanan seni yang menarik dan beragam dalam sebuah kanvas. Kemudian setelah karya seni selesai dilukis oleh ketiga seniman, maka langkah selanjutnya adalah mengaplikasikan desain tersebut pada kaos yang akan dijual kepada masyarakat umum. Â
Finibus Charity Project juga berpartisipasi dalam kegiatan "ATMARKET" yaitu kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta setiap tahunnya. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 kelompok Mata Kuliah Kewirausahaan dan Finibus Charity Project termasuk salah satunya. Dalam kegiatan atmarket ini, Finibus berhasil menjual kaos kepada para mahasiswa dan juga para dosen UAJY. Kegiatan Atmarket berlangsung pada tanggal 14-15 Juni 2023 yang bertempat di Lobby Kampus III Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Sebelumya, Finibus Charity Project telah membuka "Open Pre-Order" dalam penjualan kaos melalui akun instagramnya yaitu @finibusproject dan berhasil mendapatkan lebih dari 40 pesanan kaos.Â
Puncak dari kegiatan Finibus Charity Project adalah acara "Artist Talk". Â Tiga seniman dari Archa Project yang berpartisipasi dalam desain kaos ini, yaitu Prima, Mikhael, dan Don Bosco berbagi cerita mengenai "behind the scene" dan proses pembuatan desain kaos yang dikomersialisasikan oleh Finibus.Â
Acara ini bertempat di Rakjat Coffee & Eatery pada tanggal 17 Juni 2023. Acara ini dihadiri oleh para mahasiswa UAJY dan di luar UAJY. Ibu  Diah Widiastuti,TH.,SE.,M.SI. selaku dosen Mata Kuliah Kewirausahaan juga turut hadir dalam acara ini. Keseluruhan penjualan kaos yang dikomersialisasikan oleh Finibus berupa tiga desain yaitu berhasil menjual lebih dari 60 pcs kaos.
Kesuksesan Finibus Charity Project tidak lepas dari dukungan yang ada, terutama sponsor yang membantu jalannya kegiatan Finibus Charity Project. Tanpa kehadiran sponsor seperti PT. Astra International Tbk (Honda), tidak mungkin Finibus Charity Project dapat mencapai hasil yang luar biasa dalam acara ini. Dukungan finansial dan bantuan yang diberikan oleh PT. Astra International Tbk (Honda) telah membantu Finibus Charity Project dalam mewujudkan dan mensukseskan acara ini.
Dari semua rangkaian kegiatan Finibus Charity Project, "Experiential Learning" menjadi pengalaman dan pembelajaran yang efektif karena membuat kita terlibat langsung dalam sebuat project. Experiential Learning mendorong pengembangan keterampilan kritis, kreativitas, kolaborasi, pemecahan masalah, dan penyesuaian diri yang penting dalam konteks dunia nyata. Dengan adanya experiential learning dalam kegiatan ini, membuat kita mampu untuk menerapkan teori yang sudah dipelajari dan mengaplikasikannya secara langsung dalam kegiatan project.Â
Dalam Finibus Charity Project, kita dapat belajar dan memiliki pengalaman secara langsung bagaimana proses kegiatan ini dapat berjalan dari awal hingga akhir acara yang diselenggarakan.
"Create Money Without Money" juga menjadi hal yang penting dalam berlangsungnya kegiatan Finibus Charity Project. Konsep ini mengacu pada kemampuan untuk menghasilkan pendapatan atau menciptakan nilai tanpa harus mengeluarkan modal finansial yang signifikan. Konsep ini mengedepankan kreativitas, inovasi, dan pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efektif untuk menciptakan nilai ekonomi. Maka dari itu, Finibus Charity Project berusaha untuk mendapatkan sponsor dan mencari mitra sehingga pengeluaran yang terjadi selama proses ini dapat dibiayai oleh sponsor.
Finibus juga bekerja sama dengan Kyno Coffee dan Rakjat Coffe & Eatery, sehingga proses art relay dan artist talk yang diadakan di tempat tersebut tidak perlu membayar sewa tempat. Sponsor dari PT. Astra International Tbk (Honda) juga menjadi bantuan dalam mensukseskan acara ini dalam konsep "create money without money". Sponsor berupa dukungan finansial yang diberikan oleh PT. Astra International Tbk (Honda) juga menutup semua pengeluaran yang ada selama kegiatan Finibus Charity Project ini berlangsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H