Mohon tunggu...
Devi Yanuwati
Devi Yanuwati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperkenalkan Seni Karawitan di Kalangan Remaja Milenial

21 September 2023   02:40 Diperbarui: 21 September 2023   03:21 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman yang sudah modern ini, banyak generasi muda yang melupakan kesenian tradisional daerahnya sendiri. Mereka hanya terpaku pada teknologi yang semakin berkembang. Apalagi dengan maraknya game online yang menarik perhatian generasi muda sehingga menjadikan kesenian semakin terlupakan. 

Sebagai anak muda yang mencintai seni khususnya seni karawitan, saya sangat ingin memperkenalkan seni karawitan sebagai upaya untuk melestarikan budaya. Mengubah pandangan mereka yang mengatakan bahwa seni karawitan itu kuno. Padahal seni karawitan sangat erat kaitannya dengan masyarakat, khususnya di Jawa. Banyak nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam seni karawitan. Suara instrumennya yang bersatu padu menghasilkan alunan merdu yang menyejukkan hati pendengarnya. 

Langkah dalam memperkenalkan seni karawitan. Pertama yaitu dengan memperdengarkan alunan musiknya. Lama kelamaan mereka akan tertarik. Langkah selanjutnya yaitu dengan memberikan mereka wadah untuk mengenal karawitan beserta semua instrumennya dan mengajak mereka untuk mencoba memainkannya dengan diselingi cerita tentang sejarah karawitan itu sendiri. Selanjutnya mengadakan latihan rutin untuk mengembangkan kemampuan mereka. Langkah terakhir kita bisa menyediakan lahan pentas untuk mengapresiasi sekaligus memperkenalkannya di kalangan masyarakat. Hal tersebut bisa memotivasi mereka untuk terus mengembangkan kemampuannya. 

Jadilah anak muda yang cinta akan budaya. Sebagai warisan yang telah diturunkan oleh para leluhur kita. Tetap lestarikan dan jangan sampai diakui oleh negara lain. Salam Budaya!!! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun