Setiap harinya, rata-rata kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Salah satu jenis sampah yang masih sulit untuk diatasi adalah sampah rumah tangga organik seperti sisa makanan yang sudah tidak dapat digunakan lagi. Contoh lain dari sampah organik adalah tisu atau koran bekas, daun kering, dll.
Kebanyakan dari masyarakat Indonesia memilih melakukan penanganan sampah dengan diangkut oleh petugas. Penanganan sampah yang diangkut oleh petugas kebersihan memang mampu mengatasi sampah di rumah tangga, namun menjadi masalah baru bagi pengoperasian infrastruktur TPA.Â
Ada banyak permasalahan di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) akibat kurangnya upaya pengolahan sampah yang baik oleh masyarakat, antara lain pencemaran badan air akibat lindi yang tidak diolah, overload sampah, tumpukan sampah berantakan yang berpotensi longsor dan kebakaran, lindi yang tidak tertampung, menimbulkan bau serta munculnya hewan kelompok vektor penyakit seperti lalat.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut kita harus mengolah sampah dengan baik mulai dari sekarang. Pengolahan sampah yang baik tidak hanya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat, tetapi juga dapat menjadi suatu produk yang bernilai guna.Â
Salah satu cara yang paling sederhana unutk mengolah sampah organik adalah membuat Pupuk Organik Cair (POC). Pupuk Organik Cair (POC) adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang salah satunya berasal dari sisa makanan, yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik cair ini adalah dapat mengatasi defisiensi hara dan mampu menyediakan hara secara cepat.
Cara membuat POC sangat sederhana. Dikutip dari 99.co, sampah organik dipilah terlebih dahulu kemudian dicincang. Selanjutnya, mikroba pengurai seperti EM4 dilarutkan ke dalam air secukupnya dan ditambahkan pemanis alami berupa gula atau air tebu, lalu didiamkan minimal 20 menit. Setelah itu, sampah dapur yang sudah dicincang dicampurkan dengan larutan aktivator dan diaduk hingga merata. Tambahkan air secukupnya dengan perbandingan bahan cair dan padat adalah 7:13. Tunggu hingga 6-8 minggu, pupuk organik cair siap untuk digunakan.
Dukungan Pemerintah sangat dibutuhkan dalam menjangkau seluruh masyarakat untuk ikut aktif dalam upaya pengelolaan sampah ini. Karena sampai saat ini sampah organik masih menjadi masalah serius yang kurang perhatian, baik dari masyarakat sendiri maupun Pemerintah.Â
Edukasi dan pemberdayaan masyarakat mengenai pengolahan sampah yang baik sangat perlu untuk dilakukan. Masyarakat perlu untuk diedukasi mengenai cara pengolahan sampah yang baik dan difasilitasi melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat di setiap daerah di Indonesia.
Itulah tadi cara sederhana pengelolaan sampah organik yang dapat dilakukan di rumah. Melalui tulisan ini, penulis berharap baik masyarakat maupun Pemerintah termotivasi untuk lebih peduli dengan masalah sampah di negara ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H